Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kata Pangdam dan Kapolda Soal Isu Pemutusan Rantai Komando Panglima TNI

Pihak kepolisian dan TNI mengkonfirmasi terkait keutuhan kesatuan di tubuh TNI.Hal ini disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan beserta Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana. Klarifikasi ini dibuat setelah beredarnya berita miring yang menyebutkan bahwa sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah TNI AD marah atas diamankannya Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen dan Brigadir Jendral Purnawirawan Adityawarman Thaha.
Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya Mayjen TNI Teddy Lhaksama /Antara
Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya Mayjen TNI Teddy Lhaksama /Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Pihak kepolisian dan TNI mengkonfirmasi terkait keutuhan kesatuan di tubuh TNI.

Hal ini disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan beserta Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana. Klarifikasi ini dibuat setelah beredarnya berita miring yang menyebutkan bahwa sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah TNI AD marah atas diamankannya Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen dan Brigadir Jendral Purnawirawan Adityawarman Thaha.

"Penangkapan dilakukan dengan unsur Pom dari Kodam Jaya dan kami sudah melapor Pak Kapolri demikian pak pangdam juga melapor pada panglima TNI. Oleh sebab itu, kami sampaikan kepada seluruh khalayak ramai bahwa apa yang di media sosial itu tidak benar," jelas Iriawan mengenai kabar miring yang beredar terkait perpecahan di tubuh TNI akibat penangkapan tersebut, Selasa (6/12/2016).

Menurut Iriawan, penangkapan atas dua orang purnawirawan TNI tersebut dilakukan bersama-sama antara pihak kepolisian dan TNI setelah mendapat informasi dari intelijen terkait adanya perencanaan aksi makar oleh sejumlah orang.

"Perlu saya sampaikan berkaitan dengan malam sebelum tanggal 2 [Desember 2016] yaitu tanggal 1 [Desember 2016] malam, kami dengan Pangdam dan beberapa pejabat Kodam dan Polda Metro Jaya mengadakan rapat. Rapat di mana membahas hasil informasi intelijen karena beberapa orang akan melakukan rencana yang diduga perbuatan makar," tambahnya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari pemilik akun yang telah menyebarkan berita bohong terkait ketidaksetujuan sejumlah petinggi TNI atas penangkapan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana juga menyampaikan bahwa dalam penugasannya terkait aksi doa bersama 212, dirinya bertindak sebagai wakil dari Kapolda dalam penugasan komando yang dibentuk. Dia juga menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil dalam rapat pada malam sebelum terlaksananya acara dzikir bersama Jumat lalu (2/12/2016) sudah dianalisis dengan baik.

"Maka perlu dilakukan ataupun diamankan beberapa orang ini yang pemeriksaannya dilakukan oleh polri," katanya.

Dia juga menegaskan terkait keutuhan kesatuan di tubuh TNI. Dia menampik.kabar yang menyebutkan adanya gerakan di luar komando.

"Jelas bahwa rantai komando di TNI itu jelas sekali, tegak lurus. Tidak ada di luar komando TNI," tegasnya.

Sebelumnya di media sosial dan Youtube beredar video yang menyebutkan perwira tinggi TNI AD marah atas penangkapan Kivlan Zen. Penangkapannya oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya disebut menyinggung jajaran perwira menengah dan tinggi TNI AD.

Video yang berdurasi 3.30 menit tersebut berisi narasi tanpa adanya konfirmasi dari narasumber manapun. Hanya terlihat potongan gambar berupa video.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper