Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

"Gap" Konsumsi Kayu, Sebabkan Maraknya Ilegal Logging

Masih maraknya kasus ilegal logging di wilayah Nusa Tenggara Barat dinilai lantaran masih belum seimbangnya antara kebutuhan kayu dengan persediaan atau supply kayu yang ada.
Seseorang melintasi tumpukan kayu. /Bisnis.com
Seseorang melintasi tumpukan kayu. /Bisnis.com

Bisnis.com, MATARAM -- Masih maraknya kasus ilegal logging di wilayah Nusa Tenggara Barat dinilai lantaran masih belum seimbangnya antara kebutuhan kayu dengan persediaan atau supply kayu yang ada.

Tim Gubernur NTB untuk Percepatan Pembangunan Daerah Andi Pramaria mengatakan, produksi hasil hutan kayu dan kayu yang masuk ke daerah NTB termasuk sangat fluktuatif.

"Kayu masuk dan produksi kayu NTB belum menggambarkan konsumsi kayu di NTB. Adanya gap tersebut membuat maraknya ilegal logging terjadi," ujar Andi kepada media di Mataram belum lama ini.

Berdasarkan data, kebutuhan kayu NTB menunjukkan tren penurunan selama lima tahun terhitung sejak 2009 hingga 2013. Pada 2009, tingkat konsumsi kayu NTB mencapaui 43.040,50 ton yang ditopang dengan produksi kayu NTB sebanyak 24.704 ton dan kayu masuk sebanyak 18.304,50.

Pada 2013, konsumsi kayu NTB sudah jauh berkurang lebih dari separuh. Tercatat, konsumsi kayu NTB pada 2013 sebanyak 12.943,27 ton yang ditopang oleh produksi kayu sebanyak 11.190,55 ton dan kayu masuk sebanyak 1.752,72 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper