Bisnis.com, MANADO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengupayakan adanya tunjangan bahaya bagi pengamat gunung api di seluruh Indonesia. Tunjangan ini pernah diterapkan, namun sekarang sudah dihilangkan.
Jonan meminta Kepala Badan Geologi Ego Syahrial untuk menyampaikan permohonan secara tertulis soal tunjangan ini.
"Memo ke saya, usulkan ke saya. Jadi tunjangan untuk pengamat gunung api, oke pak," katanya di kantor Pertamina Geothermal Energy di Tomohon Sulawesi Utara, Sabtu (26/11/2016).
Permintaan tunjangan bahaya ini muncul dari pengamat gunung api di Sulawesi Utara, Farid dalam sesi tanya jawab dengan Jonan.
Menurutnya, tunjangan bahaya sangat dibutuhkan karena pengamat gunung api bekerja selama 24 jam dan berada di lokasi berbahaya sehingga perlu diberikan lagi.
Selain mengajukan tunjangan, Farid juga mengusulkan adanya rekrutmen pengamat gunung api diambil putra terbaik daerah. Jika mengambil dari luar daerah berpotensi menimbulkan masalah kepegawaian lantaran muncul keinginan kembali ke daerah asal.
Jonan menimpali bahwa rekrutmen aparat negara dilakukan secara nasional. Tetapi mantan Menteri Perhubungan ini tetap ingin mengupayakan proses rekrutmen dari putra daerah untuk menjadi pengamat.
"Tolong pak kepala Badan Geologi disampaikan tertulis ke saya. Kita bisa usulkan rekrutmen selanjutnya, khusus pengamat gunung api, putra daerah setempat," ujarnya.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam kesempatan itu mengapresiasi kinerja pengamat gunung api di wilayahnya. Sulut merupakan Provinsi yang memiliki gunung vulkanik terbanyak yaitu sembilan gunung apidari total di seluruh Indonesia 127 gunung.
"Pemda mengucapkan terimakasih kepada pengamat gunung api yang tahu persis meneliti ini. Saya ucapkan terimakasih, kalau ada masalah lapor ke Gubernur," ujarnya.
Olly sedikit cerita saat mengajak makan Presiden ke-5 RI Megawati Soerkarnoputri di Tomohon tiba tiba gunung Lokon meletus. Karena ia mendapat informasi jaraknya berada radius aman, Megawati bisa menikmati hidangan makan sekaligus melihat aktivitas vulkanik gunung Lokon.
"Jadi sambil makan lihat gunung api nyembur," katanya.