Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TMII AKHIR PEKAN: Pertujukan Kethek Ogleng Wonogiren Hibur Pengunjung

Kesenian khas Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang cukup popular di Tanah Air yaitu Kethek Ogleng akan dipentaskan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu (27/11/2016).
Tari Ratouh Jaroe  yang akan dipentaskan di TMII./Bisnis
Tari Ratouh Jaroe yang akan dipentaskan di TMII./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-Kesenian khas Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang cukup popular di Tanah Air yaitu Kethek Ogleng akan dipentaskan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu (27/11/2016).

Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta menginformasikan pertujuan akan digelar di Anjungan Jawa Tengah mulai pukul 10.00 WIB, diperkirakan bakal menjadi pusat perhatian para pengunjung pada akhir pekan ini.

Adapun cerita Fragmen Kethek Ogleng Wonogiren itu berawal ketika Prabu Lembu Amijaya, Raja Jenggala yang mengamanatkan kepada putra sulungnya yaitu Raden Panji Asmarabangun untuk menggantikan dirinya.

Karena merasa belum mampu, Raden Panji Asmarabangun meninggalkan kerajaan tanpa pamit untuk mencari bekal ilmu dengan menyamar sebagai pemuda desa bernama Jaka Asmara diikuti oleh abdi setianya yaitu Jarodheh dan Prasanta.

Mengetahui suaminya pergi, maka sang istri, Dewi Sekartaji, juga ikut meninggalkan istana dengan menyamar menjadi gadis desa bernama Endhang Rara Tompe.

Ketika sang raja Prabu Lembu Amijaya mendengar kepergian putra mahkotanya maka segera memerintahkan kepada putra keduanya, Raden Panji Gunungsari untuk mencari kakaknya.

Atas petunjuk Dewata, Raden Panji Gunungsari disarankan untuk berganti rupa berwujud seekor kera putih yang diberi nama Kethek Ogleng, untuk selanjutnya diminta pergi ke desa Dadapan.

Namun, pada waktu yang hampir bersamaan, Kerajaan Jenggala diserang oleh Adipati Bantarangin Prabu Klana Sewandana yang merasa kesal karena lamarannya kepada Dewi Sekartaji ditolak.

Sementara itu Randha Sambega beserta putri-putri angkatnya yaitu Endang Rara Tompe dan Endang Suminar kedatangan seekor kera putih (Kethek Ogleng) yang ingin meminang kedua putri tersebut.

Singkat cerita, mereka meminta bantuan Jaka Asmara. Maka terjadilah peperangan antara Jaka Asmara dan Kethek Ogleng hingga keduanya kembali ke wujud aslinya yaitu Panji Asmarabangun dan Panji Gunungsari.

Demikian juga dengan Endhang Rara Tompe yang kembali lagi menjadi Dewi Sekartaji. Dan akhir ceritanya, mereka semua pulang ke Kerajaan Jenggala untuk menumpas Prabu Klana Sewandana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper