Kabar24.com, JAKARTA - Kemarahan yang tidak kecil kemungkinan akan disemburkan China andai rencana Dalai Lama ini terwujud.
Pemimpin spiritual dari Tibet, Dalai Lama, mengatakan bahwa dirinya akan mengunjungi presiden terpilih Amerika Donald Trump.
Pertemuan ini berpotensi membuat marah China yang menganggap biksu pemenang nobel perdamaian tersebut sebagai separatis berbahaya.
Berbicara dalam kunjungannya ke Ulan Bator, ibu kota Mongolia, Dalai Lama mengatakan bahwa dia selalu mempertimbangkan Amerika sebagai negara terdepan di dunia.
"Saya rasa ada beberapa masalah yang harus disampaikan ke Amerika Serikat, jadi saya akan mengunjungi presiden yang baru," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/11/2016).
Sebelumnya, Presiden Obama bertemu Dalai Lama di Gedung Putih pada Juni meskioun ada peringatan dari China bahwa hal tersebut mungkin membahayakan hubungan diplomatik kedua negara. Pertemuan tersebut menjadi yang keempat antara Dalai Lama dan Obama di Gedung Putih dalam delapan tahun terakhir.