Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun 2016, Cetak Rekor Tahun Terpanas

Badan Meteorologi dunia atau World Metrological Organisation (WMO) tahun 2016 disebut sebagai tahun terpanas dengan suhu rata-rata mencapai 34, 16 Fahreinheit.
Cuaca panas/istimewa
Cuaca panas/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Meteorologi dunia atau World Metrological Organisation (WMO) tahun 2016 disebut sebagai tahun terpanas dengan suhu rata-rata mencapai 34, 16 Fahreinheit.

Dengan capaian suhu tersebut, 2016 menjadi catatan tahun dengan suhu terpanas, kedua terjadi pada 2015, dan ketiga pada 2014 lalu.

"Setiap tahun cuaca semakin panas, dan rekor makin bertambah," ujar Sekretaris umum WMO  Petteri Taalas saat merilis laporan negosiasi soal perubahan iklim di COP22.

Dia menyebutkan, efek panas dari fenomena El Nino telah hilang, dan akan berganti dengan pemanasan global.

Dengan temuan ini, katanya, menjadi alarm bagi seluruh warga dunia untuk mulai mengurangi efek pemanasan global yang bisa membahayakan bumi. Karena efek pemanasan global ini bisa menimbulkan bencana, seperti kekeringan, cuaca ekstrim, kekeringan dan bencana alam lainnya.

WMO melaporkan pertemuan tentang pemanasan global di Paris Climate Change Agreement (COP21), memiliki agenda besar untuk menjaga agar bumi tidak rusak karena pemanasan global, dan menjaga tempatur dunia tetap normal atau dibawah 2 derajat selsius akibat dari pemanasan global.

"Rekor suhu panas tahun ini ibarat ancaman bencana yang muncul secara silent. Dan ini cukup mengejutkan Tahun ini, lebih dari 400 juta orang di dunia terkena dampak dari  'El Nino' yang membuat cuaca buruk dan banjir di sejumlah daerah," ujar ahli kebijakan iklim ActionAid Teresa Anderson

Anderson mengatakan dampak dari El Nino sebagai sinyal jika harus ada aksi positif dari manusia di dunia untuk mengatasi hal tersebut, karena dampaknya cukup buruk terutama pada perempuan dan anak-anak.

ActionAid mengungkapkan selain bencana kekeringan, dunia juga memberikan sinyal silent tentang adanya kemungkinan bencana lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : timesofindia.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper