Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama mengatakan, bahwa penerusnya, Donald Trump, meretorika isu globalisasi demi memenangkan Pemilihan Umum.
Isi kampanye Trump yang juga terkait perekonomian Negeri Abang Sama sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Dalam pidatonya di Athena, Yunani, Obama mengaku dia memahami rasa marah dan takut yang dirasakan publik karena ancaman globalisasi. Dilansir dari laman CNN, Selasa (15/11/2016), dia meyakinkan bahwa pihak Trump tak menggunakan fakta yang benar saat mengungkit isu perekonomian di AS.
"Anda sudah melihat retorika yang muncul dari pejabat Partai Republik (tim Donald Trump), para aktivis, dan media. Sebagian tak terhubung dengan fakta, tapi memang efektif untuk mempengaruhi orang-orang,” ujar Barack Obama.
Obama, yang didampingi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, mengatakan negara-negara Eropa dan AS sedang menghadapi masalah pergeseran populasi, yang didasari ketakutan terhadap globalisasi.
“Mereka yang tak yakin pada identitas dan kewarganegaraan, mulai ragu dan bingung. Tak diragukan lagi, hal itu menyebabkan pergeseran besar-besaran.”
Obama, dengan tujuan menenangkan pihak yang khawatir akan kepemimpinan Trump, menyebut Yunani sebagai rekan yang bisa dipercaya meski sedang mengalami krisis. Salah satu kerja sama positif AS dengan Yunani adalah sebagai aliansi dalam forum Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). "Kami bangga memiliki Yunani sebagai salah satu sekutu terdekat," kata Obama.
Dia pun memuji kemampuan Yunani untuk memenuhi kewajiban keuangan kepada NATO, meskipun negara tersebut sedang melakukan penghematan besar-besaran.
Pemerintah AS mulai diragukan komitmen internasionalnya sejak kemenangan Trump. Presiden terpilih AS ke-45 itu dinilai tak bisa menjaga hubungan diplomatik dengan sejumlah forum internasional, seperti NATO.
"Saat bertemu saya, Presiden terpilih sudah menyatakan akan menjaga hubungan strategis kita (AS dan Yunani)," kata Pria yang akan selesai memimpin Negeri Abang Sam pada Januari 2017 itu.
"Dan salah satu yang bisa saya sampaikan adalah komitmen dia (Trump) pada NATO dan aliansi Trans-Atlantik.”
Obama yang tiba Bandara Internasional Eleftherios Venizelos, Selasa pagi, disambut karpet merah dan arak-arakan militer. Obama juga sempat bertemu Presiden Yunani Prokopis Pavlopoulos, sebelum berpidato. Dari kunjungan luar negerinya ke Yunani, Obama berencana terbang ke Jerman dan Peru.