Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di Kawasan Meruya Jakbar Sempat Lumpuhkan Akses Jalan

Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota pada Minggu (13/11/2016) sore membuat Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat mengalami banjir setinggi lutut.
Macet dan banjir/Ilustrasi-Antara
Macet dan banjir/Ilustrasi-Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota pada Minggu (13/11/2016) sore membuat Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat mengalami banjir setinggi lutut.

Jalan Meruya Selatan sepanjang sekitar 5 kilometer yang membentang dari perempatan Joglo tersebut terputus sepanjang sekitar 50 meter karena genangan air yang cukup tinggo tersebut tepatnya di dekat Komplek Meruya Indah Akibatnya, hingga pukul 22.00 WIB, kemacetan terjadi di sekitar jalan di dekat Komplek Meruya Indah tersebut.

Sejumlah mobil dan motor memilih memutar arah maupun mencari jalan alternatif perkampungan di sekitarnya untuk menghindari genangn air. sementara sebagian lainnya memaksakan diri melintasi jalan tersebut.

Selain di Meruya, hujan lebat tersebut juga mengakibatkan banjir di sejumlah tempat di Komplek DKI, dengan tinggi air tertinggi mencapai sebeteis di jalanan. Akibatnya, air tersebut tumpah ke rumah-rumah warga setempat, setinggi mata kaki. Banjir yang terjadi surut sekitar sejam kemudain setelah ujan reda.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir mengingat puncak musim hujan yang diprediksi jatuh pada Januari 2017.

BNPB menyebut 2016 sebagai tahun bencana karena sepanjang tahun ini tercatat ada 1.985 kejadian bencana. Angka tersebut diprediksi masih akan terus bertambah karena curah hujan akan terus meningkat selama November hingga Desember sehingga kejadian banjir, longsor dan puting beliung diprediksi akan terus terjadi di berbagai wilayah.

Jumlah kejadian bencana sebanyak 1.985 bencana tersebut mencatatkan rekor tertinggi yang pernah terjadi sejak 10 tahun terakhir. Meskipun bencana yang terjadi tidak termasuk bencana besar, namun korban jiwa dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan bencana cukup besar.

Dampak yang ditimbulkan bencana selama 2016 adalah 375 orang tewas, 383 jiwa luka-luka, 2,52 juta jiwa menderita dan mengungsi, dan lebih dari 34 ribu rumah rusak.

BNPB mencatat, dari 1.985 bencana, bencana banjir adalah yang paling banyak terjadi yaitu 659 kejadian. Selanjutnya berturut-turut adalah puting beliung 572 kejadian, longsor 485, kebakaran hutan dan lahan 178, kombinasi banjir dan longsor 53, gelombang pasang dan abrasi 20, gempa bumi 11, dan erupsi gunung api 7 kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper