Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Mencegah Kebakaran Lahan Gambut

Cara mencegah kebakaran di lahan gambut bisa dilakukan dengan cara mudah dan murah, yakni dengan membuat kanal-kanal di sekitar lahan gambut.
Kanal dibatasi plastik untuk mempertahankan kandungan air di hutan lahan gambut di Desa Sungai Beras, Tanjung Jabung Barat, Jambi. /Bisnis.com
Kanal dibatasi plastik untuk mempertahankan kandungan air di hutan lahan gambut di Desa Sungai Beras, Tanjung Jabung Barat, Jambi. /Bisnis.com

Kabar24.com, SUNGAI BERAS – Cara mencegah kebakaran di lahan gambut bisa dilakukan dengan cara mudah dan murah, yakni dengan membuat kanal-kanal di sekitar lahan gambut.

Seperti di Hutan Desa Lindung Sungai Beras Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, kelompok pengelola hutan desa (KPHD) yang terdiri dari beberapa kelompok, membuat kanal-kanal dengan memanfaatkan terpal dari plastik, Jumat (4/11/2016).

Menurut Asisten Koordinator Project dari Komunitas Konservasi Indonesia Warung Informasi Konservasi (KKI Warsi) Kurniawan, kanal-kanal tersebut dibatasi plasik agar kandungan air tanah pada lahan gambut tetap normal.

Jika kering, katanya, berisiko terjadi kebakaran lahan. Ini terjadi bila cuaca ekstrem, seperti kemarau panjang.

Menurut dia, sejak hutan lindung gambut dikelola KPHD, secara bertahap kasus kebarakan lahan akibat cuaca ekstrem maupun karena pembukaan lahan (“land clearing) dengan cara membakar, berkurang.

Pasalnya, kandungan air pada lahan gambut tetap terjaga. Selain itu, secara bertahap penanaman sawit berkurang. Biasanya,warga setempat melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan sawit.

Pengurangan tanaman sawit di kawasan hutan desa didasarkan pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 89/2014 tentang Hutan Desa, yang melarang tanaman sawit.
Hutan desa, kata Kurniawan, disarankan ditanam tanaman rotan, meranti, jelatung, rami.

Sekretaris KPHD Sungai Beras M Yamin mengakui, kebakaran lahan tidak terjadi lagi sejak hutan desa dikelola warga tahun 2014. Bahkan, saat terjadi kebakaran lahan dan hutan secara masif di Indonesia pada tahun 2015, kawasan Hutan Desa Sungai Air Beras tidak terbakar.

“Secara bertahap tidak ada lagi “land clearing” dengan cara dibakar. Kita membuat kanal partisipatif, melibatkan warga,” ujar Kurniawan.

Dikatakan, KPHD di Sungai Beras mendapat bantuan dari organisasi non-pemerintah MCAI sebesar Rp70 juta selama 18 bulan untuk mengelola hutan lindung Sungai Beras.
Dana itu digunakan untuk membuat kanal partisipatif, tapal batas, rehabilitasi (penanaman kembali), pengembangan tanaman pinang.

Kini, hutan desa seluas 2.200 hektare yang dikelola KPHD selama 35 tahun itu ditanami pinang, jelutung, nenas, kopi liberika, lada.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper