Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Minggu (23/10/2016), bahwa dia tidak menjagokan Hillary Clinton maupun Donald Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat (AS) karena sama saja dengan memilih antara kandidat yang "buruk dan lebih buruk".
"Di PBB, pemimpin sebuah negara bertanya kepada saya, kandidat mana yang saya jagokan. Saya menjawab: 'Saya memilih yang buruk ketimbang yang lebih buruk, atau yang lebih buruk ketimbang yang buruk?'" ujar Rouhani dalam pidato di daerah Arak, Iran tengah, seperti dilansir AFP.
Pemimpin Iran tersebut mengatakan, dia muak dengan cara kedua kandidat yang saling menuduh dan menghina.
"Apa kita menginginkan demokrasi semacam ini di negara kita? Pemilu semacam ini?” ujar Rouhani.
Rouhani menyebut, tidak ada moralitas di AS dan menuding negara tersebut berpura-pura menerapkan demokrasi selama 200 tahun.
Rouhani melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat, termasuk menandatangani kesepakatan nuklir pada tahun lalu dengan negara-negara adidaya.
Kesepakatan tersebut berujung dengan pencabutan sanksi dan memberikan secercah harapan Iran akan kembali ke kancah internasional.
Dalam kampanyenya, Trump berjanji membatalkan kesepakatan nuklir dengan Teheran dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei kemudian merespons ia akan dengan senang hati memusnahkan kesepakatan tersebut jika seperti itu kemauan presiden baru Amerika Serikat.