Bisnis.com, JAKARTA-Angke merupakan kawasan perkampungan tertua dan bersejarah di Jakarta Barat, yang sejak dulu terkenal ada masjid Al Anwar alias masjid Angke yang dibangun pada 1714.
Kawasan tersebut sekarang lebih dikenal sebagai Kampung Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Nah, bagaimana asal usul nama Angke?.
Mengenai nama Angke, dijelaskan oleh Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012.
Menurutnya, nama Angke berasal dari bahasa China yang merupakan gabungan dari dua suku kata yakni “ang” yang artinya darah dan “ke” artinya bangkai.
Adapun riwayatnya, bahwa berdasarkan sejarah kota Batavia, pada 1740 di kawasan itu meletus kerusuhan besar berdarah.
Terjadi pemberontakan orang-orang China, rumah-rumah penduduk dibakar dan ribuan orang China dibantai oleh tentara Belanda. Mayat-mayatnya bergelimpangan di jalan dan berbagai tempat lainnya.
Kemudian mayat-mayat itu dihanyutkan ke kali yang ada di dekat peristiwa tragis itu. Darah yang bersimbah pada mayat meleleh dan melebur denga air kali, sehinga warnanya menjadi merah darah.
Sejak itulah penduduk setempat, terutama orang-orang China menyebut kali itu sebagai Kali Angke. Bahkan kemudian menjadi nama bagi kawasan tersebut.
Sebelum tragedi berdarah itu Kampung Angke bernama Kampung Bebek. Karena orang-orang China yang tinggal di sana kebanyakan memelihara atau beternak bebak. Tempatnya memang cocok, dekat dengan sungai.
Tetapi, sejak meletus kerusuhan berdarah hingga memakan ribuan korban, maka tempat itu langsung berganti nama menjadi Kampung Angke dan populer hingga sekarang.