Kabar24.com, MATARAM -- Program unggulan komoditas daerah Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari sapi, jagung, dan rumput laut terus mendapatkan dukungan guna meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing terutama untuk komoditas sapi.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Prijono mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong klaster ternak sapi di Desa Batu Tering dilaksanakan oleh 4 (empat) kelompok dari 4 (empat) dusun dengan fokus utama budidaya ternak dengan pola pengandangan dan pemberian pakan hijauan.
"Kami menyerahkan bantuan kepada Kelompok Klaster Ternak Sapi di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa. Bantuan berupa pembangunan infrastruktur dasar dan sarana pendukung, seperti kandang timbang, kandang komunal, bangunan sekretariat dan talud senilai Rp95 juta," ujar Prijono dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com di Mataram, Senin (17/10/2016).
Lebih lanjut, Prijono memaparkan pemberian bantuan dan pengembangan klaster UMKM oleh Bank Indonesia tidak lepas dari latar belakang bahwa UMKM memiliki peran strategis di Provinsi NTB, baik dari sisi jumlah unit usaha, sumbangan terhadap PDRB, dan penyerapan tenaga kerja.
Prijono berharap hal ini dapat mendukung pencapaian tugas Bank Indonesia dalam mewujudkan stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi penawaran sekaligus stabilitas sistem keuangan melalui terlaksananya fungsi intermediasi perbankan yang lebih seimbang.
Selain bantuan fisik berupa pembangunan infrastruktur klaster pengembangan sapi, Bank Indonesia perwakilan NTB juga memberikan pelatihan teknologi budidaya dan kesehatan ternak kepada kelompok ternak di Desa Batu Tering.
BI NTB melihat potensi pengembangan ekonomi yang sangat besar melalui pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik dan pemanfaatan areal tanam dengan penanaman tanaman kebutuhan pokok, seperti padi dan jagung maupun komoditas penyumbang inflasi, seperti bawang merah, cabai dan tomat.
Pengembangan klaster ini sendiri adalah bentuk kolaborasi antara KPw BI NTB dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kabupaten Sumbawa, Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa, dan PT. Bank NTB.