Bisnis.com, SURAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan baru 44% bidang tanah (lahan) di seluruh Indonesia yang bersertifikat.
"Masih kurang hampir separuhnya, 56% di seluruh Indonesia," kata Presiden saat dalam acara penyerahan 3.515 sertifikat tanah program strategis 2016 di Surakarta, Minggu.
Presiden mengakui bahwa proyek operasi Nasional atau prona pengurusan sertifikat tanah sudah berjalan 35 tahun, tapi hingga saat ini belum selesai juga.
"saya minta acara seperti ini tidak hanya berhenti di acara berkumpul, seremonial, menyerahkan simbolis. Saya ingin memastikan bapak ibu semuanya sudah punya sertifikat," kata Jokowi di depan 3.242 para penerima sertifikat yang hadir.
Presiden menargetkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dapat menyelesaikan sekitar 60 juta sertifikat hingga pada 2025 mendatang.
"Saya sudah perintahkan (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN). Saya kalau bekerja harus dengan target, tahun depan 5 juta sertifikat di seluruh Indonesia, tahun depan nya 7 juta, 2019 9 juta. Kalau nggak diberi target nanti yang dibagi hanya sedikit," tegasnya.
Terkait dengan kekurangan juru ukur sekitar 10.000 orang, Jokowi meminta untuk menggunakan tenaga di luar pegawai negeri sipil (PNS) yang sudah diberi sertifikasi.
"Kalau tambah PNS kelamaan. Tidak usah dari PNS tapi diberi sertifikat juru ukur. Diuji, langsung bantu BPN ukur tanah," katanya.
Hal sama juga terhadap kekurangan juru data yang dibutuhkan kurang lebih 15 ribu orang juga diambil dari tenaga honorer yang sudah bersertifikasi.
"Tentu ini akan membuka peluang lapangan kerja, yang penting sertifikat segera bisa kita selesaikan di seluruh Indonesia," tegasnya.
Presiden juga ingin masyarakat seluruh Indonesia segera memiliki sertifikat dan BPN segera menyiapkan sistemnya agar target ini segera diselesaikan.
Jokowi: Baru 44% Lahan Yang Bersertifikat di Indonesia
Presiden Joko Widodo mengungkapkan baru 44% bidang tanah (lahan) di seluruh Indonesia yang bersertifikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu