Kabar24.com, DENPASAR-- Masih banyak masyarakat Bali yang hanya melakukan top up uang elektronik, tidak memanfaatkannya untuk berbelanja di minimarket salah satunya Indomaret.
Diana Christyowati, Deputy Branch Manager PT. Indomarco Prismatama Bali, mengatakan hingga saat ini baru sekitar 40% yang melakukan pembayaran dengan uang elektronik atau e-money. Sedangkan yang melakukan top up hampir 80%.
“40% dari masyarakat yang melakukan top up uang elektronik akan kami ambil pangsa pasarnya agar tidak hanya top up saja namun juga berbelanja dengan e-money. Kami juga akan terus memberikan sosialisasi bahwa e-money juga bisa digunakan untuk berbelanja,” ungkapnya di Denpasar, Senin (10/10/2016).
Dia menambahkan, pihaknya sangat mendukung penggunaan e-money karena dalam bisnis ritel itu sangat membantu sekali.
“Kebutuhan uang kecil dalam bisnis ritel cukup banyak dan pembelanjaan di ritel kami juga dalam nominal yang kecil sehingga dengan adanya e-money ini meminimalisir penggunaan uang kecil serta uang tunai. Selain melakukan sosialisasi, kami juga akan mengedukasi para kasir yang ada di ritel kami untuk mendukung program ini,” paparnya.
Diana menuturkan, hingga sekarang ini di Bali, Lombok, dan Sumbawa sudah ada sekitar 450 gerai Indomaret, dan paling banyak ada di Bali yaitu sekitar 380 gerai yang sudah dilengkapi dengan mesin EDC untuk mendukung penggunaan uang elektronik tersebut.
UANG ELEKTRONIK: Belum Banyak Yang Gunakan Dalam Transaksi di Minimarket Bali
Masih banyak masyarakat Bali yang hanya melakukan top up uang elektronik, tidak memanfaatkannya untuk berbelanja di minimarket salah satunya Indomaret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium