Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA TEMPO DOELOE: Inilah Asal Usul Nama Luar Batang Jakarta Utara

Luar Batang merupakan tempat di Jakarta Utara yang terkenal karena adanya makam yang dikeramatkan di dalam masjid tua bernama Masjid Luar Batang.
Suasana salah satu sudut kawasan Luar Batang/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Suasana salah satu sudut kawasan Luar Batang/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA-Luar Batang merupakan tempat di Jakarta Utara yang terkenal karena adanya makam yang dikeramatkan di dalam masjid tua bernama Masjid Luar Batang.

Daerah tersebut termasuk wilayah Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, yang letaknya berada di antara terusan ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan kawasan perumahan elit Pluit.

Mengenai nama Luar Batang itu dijelaskan oleh Zaenuddin HM, dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, yang diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012.

Menurutnya, nama Luar Batang berasal dari sebuah peristiwa ajaib yang terjadi pada masa lampau. Alkisah, tersebutlah seorang penyebar agama Islam yang sangat tinggi ilmunya bernama Sayid Husein, yang meninggal pada tahun 1796.

Sebagaimana lazimnya tradisi umat Islam, maka jenazah Sayid pun dimasukkan ke dalam sebuah keranda yang menurut istilah setempat biasa disebut dengan kurung batang. Dengan kurung batang itulah jenazah dibawa ke tempat pemakaman.

Namun, ketika kurung batang itu dibuka di tempat pemakaman, ternyata jenazah Sayid Husein yang akan dimasukkan ke liang lahat, sudah raib alias tidak ada. Entah ke mana. Apakah keluar sendiri, Wallahua’lam.

Tidak seorang pun diantara pengantar jenazah yang melihat dan mengetahuinya. Peristiwa ajaib itu tentu saja mengejutkan dan menjadi pembicaraan masyarakat setempat.

Untuk mengenang kejadian itu maka kawasan tersebut diberi nama Luar Batang. Ada juga yang menyebutnya Kramat Luar Batang, karena di situ terdapat makam Sayid Husein bin Abubakar bin Abdullah Alaydrus yang dikeramatkan.

Nah, siapa sebetulnya Sayid Husein itu yang oleh masyarakat dipercaya masih keturunan Nabi Muhammad SAW.  Dia adalah seorang ulama keturunan bangsa Arab dan biasa berdakwah di kota-kota pesisir Pulau Jawa, khususnya Batavia sampai Surabaya.

Ulama kharismatis itu wafat pada tahun 1796, makamnya di luar masjid yang dibangun pada tahun itu pula. Makamnya ditembok sekitar tahun 1812. Sewaktu dilakukan perluasan masjid pada 1827, makam keramat itu menjadi berada di dalam ruangan masjid hingga sekarang. Demikianlah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper