Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ERUPSI GUNUNG BROMO: Antisipasi Bromo Meletus, Lumajang Siapkan Ribuan Masker

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi guguran abu vulkanis seiring dengan meningkatnya status Gunung Bromo menjadi Siaga (level III).
Debu vulkanik menyembur dari kawah gunung Bromo di desa Cemorolawaang, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (10 Januari 2016). / Antara-Umarul Faruq
Debu vulkanik menyembur dari kawah gunung Bromo di desa Cemorolawaang, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (10 Januari 2016). / Antara-Umarul Faruq

Kabar24.com, LUMAJANG - Antisipasi dilakukan pemerintah daerah yang berada dekat dengan Gunung Bromo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi guguran abu vulkanis seiring dengan meningkatnya status Gunung Bromo menjadi Siaga (level III).

"Stok masker yang sudah didistribusikan di desa yang terdampak abu vulkanis Gunung Bromo sebanyak 7.500 masker dan stok yang ada di BPBD sebanyak 2.000 masker sehingga stok tersebut diprediksi cukup," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lumajang Hendro Wahyono, Selasa (27/9/2016).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api berketinggian 2.329 meter dari permukaan laut yang berada di perbatasan Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang itu dari Waspada (Level II) menjadi Siaga terhitung sejak 26 September 2016 pukul 06.00 WIB.

"Ada dua desa di Kabupaten Lumajang yang paling berpotensi terdampak abu Gunung Bromo yakni Desa Argosari dan Desa Ranupani di Kecamatan Senduro," tuturnya.

Menurut dia, hujan abu vulkanis Gunung Bromo tergantung dari arah angin karena selama ini yang sering terjadi di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang karena abu vulkanis mengarah ke barat dan timur.

"Kalau arah angin mengarah ke selatan, maka dua desa di Kecamatan Senduro akan terdampak hujan abu vulkanis, namun pihak BPBD Lumajang sudah menyiapkan masker untuk mengantisipasi dampak erupsi Bromo itu," katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, belum ada informasi tentang hujan abu vulkanis Bromo di Lumajang, namun pihaknya tetap memantau aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl.

"Berdasarkan pengalaman erupsi Gunung Bromo sebelumnya saat berstatus Siaga, dampak yang dirasakan warga di Desa Argosari adalah tanaman sayuran yang ditanam warga Tengger terpapar abu vulkanis," ujarnya menambahkan.

Data di PVMBG mencatat aktivitas rutin Gunung Bromo pada 27 September 2016 pukul 00.00-06.00 WIB secara visual terpantau cuaca cerah-mendung, angin tenang, suhu udara 11-12 derajat celcius, asap kawah teramati putih tipis hingga sedang, tekanan lemah-sedang, tinggi asap berkisar 50-500 meter dari puncak kawah ke arah tenggara-timur.

Sedangkan secara seismik tercatat gempa tremor dengan amplitudo maksimum 0,5-13 milimeter, namun dominan 1 milimeter, sehingga kesimpulannya status Gunung Bromo siaga atau level III.

Dengan status siaga itu, PVMBG merekomendasikan pengunjung, wisatawan, masyarakat, dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper