Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Rabu, 21 September 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Industri
Hal 25. BANGUN PABRIK FERRO CHROME ; Tsingshan Investasi US$500 Juta
Pabrik ferro chrome milik Tsingshan Bintangdelapan Group berkapasitas 600.000 ton yang tengah dibangun di Kawasan Industri Morowali ditargetkan beroperasi pada 2017.
Hal 26. PASAR EKSPOR NONTRADISIONAL ; Indonesia Incar 12 Negara
Kementerian Perdagangan mengincar beberapa negara untuk memperluas pasar ekspor. Dalam pemetaannya, ada 12 negara yang masuk daftar calon pasar potensial bagi pengapalan produk nasional.
Hal 27. PENGAMPUNAN PAJAK ; PHRI Tak Yakin Investor Bangun Hotel
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meyakini bahwa dana repatriasi hasil pengampunan pajak tidak akan masuk ke industri perhotelan, seperti pembangunan hotel baru.
Hal 28. DWELLING TIME ; Perak Paling Siap Tiru Priok
Pemerintah menilai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan yang paling siap untuk menerapkan sistem pengelolaan kepelabuhanan secara terpadu untuk menurunkan waktu inap barang atau dwelling time.
Hal 29. KINERJA PT ANGKASA PURA I ; 13 Bandara Tumbuh Positif
PT Angkasa Pura I mencatat jumlah penumpang domestik yang berangkat dari 13 bandara yang dikelola perseroan pada periode Januari-Agustus 2016 mencapai 20,67 juta atau tumbuh 18% dari periode yang sama 2015.
Hal 30. KENDALA PAJAK EKSPLORASI ; Lelang 14 Blok Migas Tidak Diminati
Tidak ada satu pun kontraktor yang berminat terhadap lelang 14 blok minyak dan gas bumi yang digelar pada semester I/2016 karena masih terhambat dengan regulasi yang dinilai belum ramah investasi.
Hal 31. PERKEBUNAN SAWIT ILEGAL RIAU ; Potensi Rp47 Triliun Menguap
DPRD Riau memperkirakan kegiatan perkebunan dan pabrik ilegal kelapa sawit di Bumi Lancang Kuning menyebabkan negara kehilangan potensi penerimaan senilai Rp47 triliun per tahun.
Hal 32. TARGET 2019 ; Ekspor Dipatok 10% dari Produksi
Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) menargetkan volume ekspor bisa mencapai 10% dari total angka produksi pada 2019, meningkat dari posisi saat ini yang hanya sekitar 5% dari total produksi.