Kabar24.com, JAKARTA - Apolos Djara Bonga, satu dari 13 kuasa hukum yang mendampingi AJ dan A yang disebut melakukan perampokan dan penyanderaan terhadap keluarga Asep Sulaeman di Pondok Indah, mendesak agar korban menyuarakan hal yang sebenarnya.
Apolos menyebut, sebelum terjadinya inaiden pada Sabtu (3/9/2016) pihak AJ sudah berusaha untuk bertemu dengan Asep, tetapi Asep selalu menghindar. Selain itu, baik AJ dan Asep memiliki hubungan baik.
"Saya harapkan jujur pengakuan korban untuk sampaikan itu, jadi saya tidak terlalu jauh," katanya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (5/9/2016) malam.
Adapun tujuan AJ dan S mendatangi rumah Asep adalah untuk menyelesaikan sebuah perkara. Apolos menolak membeberkan masalah yang melatar belakangi tindakan kedua tersangka dan mengatakan hal tersebut menyangkut privasi baik bagi AJ dan Asep.
Apolos juga membantah bahwa AJ dan S melakukan perampokan dan penyanderaan. Dia menambahkan, bahwa mereka sempat melakukan salat bersama.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan puncak dari usaha AJ untuk bisa menemui Asep yang selalu menolak untuk bertemu dan menyelesaikan masalah yang ada.
Terkait penggunaan senjata, Apolos tidak menampik bahwa kliennya bersalah telah memiliki senjata secara ilegal. Namun, dia sempat menyebut bahwa senjata yang bukan rakitan tersebut diperoleh dari seorang oknum melalui oknum lain.
