Bisnis.com, PEKANBARU--Sebanyak satu regu pemadam kebakaran PT Bina Daya Bentala (BDB) bersama tim TNI Danramil Bonai dan anggota polisi berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diduga milik PT SSP (Sontang Sawit Permai) di Desa Sontang Bonai Darussalam Kabupaten Rohul pada hari Minggu (28/08/2016).
Diperkirakan luas areal yang terbakar lebih 20 hektare. Lahan tersebut diduga akan ditanami sawit, karena terlihat luasnya bekas tebangan dan beberapa pohon kayu yang masih berdiri tegak hanya menunggu pembersihan lahan. Ditambah lagi di samping kiri kanan yang terbakar terdapat tumbuhan sawit berusia kurang dari 12 bulan yang ditanam juga pada lahan bekas terbakar pada tahun 2014/2015 lalu.
Kapolsek Bonai Darussalam Aipda Ali Amran mengatakan lahan yang terbakar ini Diduga milik PT Sontang Sawit Permai.
”Api sejak kemarin sudah membesar membakar areal ini dan penyebabnya kita sedang menyelidikinya, pemadaman ini dibantu oleh Tim RPK dan alat berat dari PT BDB serta juga dibantu oleh alat berat PTSSP, Polsek Bonai juga menurutkan satu tim anggotanya untuk memadamkan api,” kata Ali Amran kepada wartawan (28/08).
Sementara itu Kepala Distrik PT BDB, Duto didampingi oleh Humas BDB Iskandar dan Forest Protection PT BDB Sukiran menjelaskan tim pemadam kebakaran telah berinisiatif bersama-sama tim TNI/POLRI ikut memadamkan karhutla ini
“Kami turunkan 1 regu dan dan 1 alat berat untuk membuat sekat bakar agar api tidak meluas,” ujarnya.
Dia mengatakan sesuai SOP, perusahaan selama ini menerapkan prinsip no burning policy (persiapan lahan tanpa bakar). Sebab, lanjutnya, karhutla adalah musuh utama bagi perusahaan yang bergerak dalam usaha hutan tanaman industri (HTI).
“Karena jika terjadi kebakaran dilahan HTI, akan menimbulkan kerugiaan yang cukup besar bagi perusahaan, jadi dengan jarak lebih kurang 5 km s/d 7kKm dari batas areal tanaman HTI kita, kebakaran tersebut akan segera kami padamkan, apalagi kebakaran dilahan yang sedang kita tangani sekarang cukup dekat sekitar 1,5 km dengan batas pinggir lahan konsesi perusahaan,” jelasnya.
Dia menjelaskan pada saat puncak musim kemarau seperti saat ini, perusahaan dan regu pemadam bekerja sangat ekstra. Sebab, disamping mengamankan areal konsesi perusahaan BDB dari para pelaku claim areal (mendudiki areal), perusahaan juga harus ikut membantu memadamkan areal pihak lain disekitar lahan konsesi.
Kebakaran hutan dan kabut asap kembali menyergap sejumlah wilayah Riau sejak pertengahan Agustus 2016. Jarak pandangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada Senin (29/8) pagi hari hanya 800 meter-1.000 meter dan mulai membaik menjelang siang.