Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalteng Siapkan 500.000 Ha Jadi Daerah Penyangga Pangan Nasional

Provinsi Kalimantan siapkan 500.000 hektar lahan potensial pertanian untuk menjadi daerah penyangga pangan nasional.
Provinsi Kalimantan Tengah siapkan 500.000  hektar lahan potensial pertanian untuk menjadi daerah penyangga pangan nasional./Bisnis
Provinsi Kalimantan Tengah siapkan 500.000 hektar lahan potensial pertanian untuk menjadi daerah penyangga pangan nasional./Bisnis

Bisnis.com, SAMPIT -  Provinsi Kalimantan Tengah siapkan 500.000  hektar lahan potensial pertanian untuk menjadi daerah penyangga pangan nasional.

"Saya sudah katakan kepada pemerintah pusat bahwa Kalteng siap jadi daerah penyangga pangan nasional. Kami menyiapkan 500.000 hektare lahan potensial pertanian," kata Gubernur H Sugianto di Sampit, Minggu (21/8/2016) malam.

Kalimantan Tengah sangat mendukung nawacita yang digaungkan Presiden Joko Widodo, khususnya dalam hal ketahanan pangan.

Khusus terkait produksi beras, Kalimantan Tengah selama ini sudah surplus sehingga mampu menyuplai ke daerah lain.

Potensi pertanian di provinsi yang terdiri 13 kabupaten dan satu kota itu dinilai sangat besar.

Apalagi jika didukung penuh pemerintah pusat, Sugianto yakin pertanian di daerahnya akan meningkat signifikan dan bisa berkontribusi terhadap pemenuhan pangan nasional.

"Saat saya sampaikan potensi itu, ada tanggapan positif dari Menteri Pertanian. Kemarin Dinas Pertanian sudah diundang untuk paparan, sekarang saya selaku gubernur yang giliran diundang menteri. Saya yakin pertanian kita akan maju," ujar Sugianto.

Sugianto juga mengapresiasi dukungan TNI terhadap pertanian di Kalimantan Tengah.

Dia meminta TNI tidak ragu-ragu dalam menjalankan kerjasama itu karena lahan potensial pertanian masih cukup luas.

Tahun ini Kalimantan Tengah mendapat jatah cetak sawah baru seluas 15.800 hektare yang pengerjaannya ditangani oleh TNI.

Kabupaten yang mendapat jatah paling luas adalah Katingan dan Kapuas, masing-masing 5.000 hektare.

Korem 102 Panju Panjung optimis cetak sawah baru itu akan selesai tepat waktu, yakni 31 Agustus 2016.

Seluruh kontraktor cetak sawah baru akan menyerahkan pengerjaannya kepada Panitia Pemeriksaan Hasil Pekerjaan.

Setelah pemeriksaan selesai dan dinyatakan sesuai aturan, maka olah tanah akan dilakukan September nanti dan Oktober akan mulai ditanami.

Jika ternyata pencetakan sawah tidak sesuai spesifikasi atau ketentuan maka tidak akan dibayar.

Sugianto juga mendorong perusahaan besar swasta untuk turut membantu membangun sektor pertanian.

Peningkatan sektor ini akan membawa pengaruh besar terhadap masyarakat karena sebagian besar penduduk mengandalkan hidup dari hasil pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper