Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Jumat, 19 Agustus 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Industri
Hal 25.INFLASI RENDAH & KLASTERISASI: Manufaktur Berpeluang Tumbuh Pesat
Bank Dunia menyatakan inflasi rendah dan penetapan klaster industri prioritas bisa mendorong industri manufaktur Indonesia mengulang pertumbuhan pesat seperti sebelum 1998.
Hal 26.TUMPANG TINDIH REGULASI: Kemendag Siap Rombak Beleid Penghambat Bisnis
Kementerian Perdagangan siap merombak beberapa beleid yang masih menghambat para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka.
Hal 27.HUNIAN DEKAT STASIUN KA: Pemda Disarankan Siapkan Lahan Rusunawa
Pemerintah daerah di kawasan penyangga yang dilintasi jalur kereta api disarankan agar menyiapkan lahan untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa atau rusunawa yang berdekatan dengan stasiun kereta api.
Hal 28. MEGAPROYEK PERKERETAAPIAN: Kemenhub Perbarui Izin Bangun KA Cepat
Kementerian Perhubungan segera memperbarui izin pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 km menyusul kelengkapan dokumen dari PT Kereta Cepat Indonesia China.
Hal 29.LAYANAN TANJUNG PRIOK: Migrasi PIB Diklaim Lancar
Direktorat Jenderal Bea & Cukai Kementerian Keuangan memastikan pengalihan modul pengurusan dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) berlangsung dengan baik sembari terus melakukan sosialisasi kepada importir.
Hal 30.HARGA BATU BARA: Memutus Polemik Mulut Tambang
Polemik penetapan harga batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang memasuki babak akhir. Kajian telah selesai dan peraturan baru siap diterbitkan.
Hal 31. KEBAKARAN HUTAN & LAHAN: Kebijakan Perusahaan & Peran Cukong Jadi Pemicu
Pemerintah perlu membidik kebijakan perusahaan perkebunan dan cukong atau pemilik modal untuk bertanggung jawab terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan karena diduga kuat menjadi pemicu bencana tersebut.
Hal 32. INSENTIF PAJAK: Pemangkasan PPh Badan Bakal Pacu Investasi
Rencana pemerintah menurunkan pajak penghasilan badan dari 25% menjadi 17% diy akini akan berdampak signifikan terhadap investasi di sektor kendaraan bermotor. Pasalnya, tarif tersebut jauh di bawah Thai land, pesaing utama Indonesia di sektor otomotif.