Kabar24.com, MEKKAH - Cuaca siang itu di Makkah berkisar 43 derajat celcius. Sangat terik, terutama bagi masyarakat yang hidup di negara tropis seperti Indonesia. Namun demikian, cuaca itu tidak menyurutkan ribuan jemaah dari berbagai negara untuk melaksanakan Salat Jumat di Masjidil Haram.
Waktu menunjukan pukul 11.30 waktu Arab Saudi (WAS) waktu tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah tiba di halaman Masjidil Haram. Di bawah sengatan mentari, tim MCH menembus kerumunan jemaah di halaman untuk bisa salat di salah satu ruang dalam Masjidil Haram. Saat itu, tim MCH mengagendakan Salat Jumat di Masjidil Haram sekaligus melakukan orientasi lapangan untuk lebih mengenali jalur pergerakan jemaah haji Indonesia di areal thawaf (mataf) dan tempat sai (mas'a).
Pintu pertama yang dituju adalah Bab Malik Abdullah. Sayang, setibanya di depan pintu, aparat keamanan (askar) Masjidil Haram segera memasang pagar sembari mengisyaratkan kalau ruangan sudah penuh. Tim MCH bergerak ke sisi kanan Bab Malik Abdullah untuk mencoba masuk melalui pintu lainnya. Hasilnya sama, isyarat dari askar bahwa ruangan sudah penuh.
Tidak menyerah, giliran sisi kiri pintu Bab Malik Abdullah yang dicoba. Pagar memang sudah mulai dipasang di depan salah satu pintu. Beberapa askar juga sudah melarang untuk masuk. Tapi tim MCH Daker Makkah yang beranggotakan 9 orang dari berbagai media itu akhirnya bisa masuk dan mendapat tempat di ruang dalam.
Silir angin yang berhembus dari pendingin udara memberi kesejukan setelah terkena sengat panas mentari di luar. Dari dalam, tampak Masjidil Haram memang benar-benar penuh. Setiap suduh ruang telah terisi dengan orang-orang yang sedang khusyuk dalam ibadah masing-masing. Ada yang salat sunnah, membaca Al-Quran, dan ada pula yang berzikir sembari menunggu waktu Jumat tiba.
Allahu akbar. Azan pertama terdengar. Setelah itu, ribuan jemaah berdiri untuk menjalankan salat Sunnah. Beberapa saat berselang, terdengar uluk salam Khatib Jumat yang dilanjutkan dengan kumandang azan kedua.
Khatib Jumat kali ini membahas masalah iman kepada malaikat. Menurutnya, mempercayai keberadaan Malaikat merupakan bagian dari pokok agama atau ushulludin. Malaikat adalah makhluk yang senantiasa bertasbih kepada Allah.
Malaikat mempunyai hubungan khusus dengan orang mukmin. Dia selalu memohonkan ampun orang mukmin. Malaikat juga mendoakan orang-orang mukmin yang sedang mencari ilmu. Khatib juga berpesan bahwa malaikat tidak mau mendekat rumah yang tidak pernah dibacakan Al Quran.
Usai khutbah pertama dan kedua, ribuan anggota jemaah melaksanakan Shalat Jumat dilanjutkan dengan Salat Jenazah.