Bisnis.com, TANGSEL - Taman Pendidikan Quran yang cukup banyak jumlahnya di Tangerang Selatan (tangsel) dan daerah lain berpotensi kehilangan murid, bila nanti pemerintah memberlakukan sistem full day school di semua sekolah.
Menyusutnya jumlah murid Taman Pendidikan Quran (TPQ) atau Taman Pendidikan Alquran dapat menyebabkan masjid menjadi sepi dari anak-anak mengaji, mengingat kegiatan belajar di TPQ basisnya di rumah ibadah tersebut.
Umi Fakhma, guru TPQ Al Ihlas Kelurahan Rengas, Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan kemungkinan besar jumlah murid bisa berkurang dengan diberlakukan kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang full day school.
Sebab, para murid atau santri biasanya datang ke masjid tempat kegiatan TPQ menjelang salat asar, sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka datang dalam kondisi badan yang bersih dan segar karena sudah istirahat dan mandi sore.
“Namun, kebiasaan itu sulit bisa dilakukan jika nanti anak-anak harus disekolahnya sampai sore, sekitar jam 15.00-16.00 WIB sesuai dengan jam pulang sekolahnya setelah diberlakukan full day school,” katanya, Rabu (10/8/2016).
Menurutnya, selama ini anak-anak pulang sekolah sekitar pukul 12.00-13.30 WIB, kemudian istirahat di rumah dan baru bersiap ke TPQ, karena kegiatan belajar mengajar santri di TPQ pada umumnya dimulai dengan berjamaah salat Asar.
Tetapi, lanjutnya, setelah diberlakukan full day school nanti anak-anak pulang sekolah sampai rumahnya sore sudah kelelahan atau kalau memaksakan berangkat ke TPQ itu sudah terlambat jamnya.
Sementara itu, Irawan, warga Kampung Sawah, Kecamatan, Ciputat, Tangsel, mengatakan anaknya kelas 2 Sekolah Menengah Pertama kemungkinan tidak bisa melanjutkan belajar di Madrasah Diniah, karena pulang sekolahnya sudah sore.
“Kalau benar full day school diberlakukan maka anak saya sampai di rumah dari sekolahnya sudah cukup sore, sehingga tidak ada waktu lagi untuk mengikuti pelajaran di Madrasah Diniah sore,” ujarnya.
Dia juga menceritakan, rekannya yang anaknya ikut pelajaran tambahan di satu lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) juga bingung, karena merasa kasihan jika nanti anaknya baru pulang sekolah, tidak sempat istirahat, langsung ke Bimbel.