Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Sejarah Rio de Janeiro, Tuan Rumah Olimpiade ke-31

Dalam catatan sejarah, Rio de Janeiro berarti Sungai Januari. Bermula dari sebuah ekspedisi dari Portugis yang tiba di Teluk Guanabara pada 1 Januari 1502.
Kontingen Indonesia saat pembukaan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu pagi WIB (6/8/2016)/Reuters-Kai Pfaffenbach
Kontingen Indonesia saat pembukaan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu pagi WIB (6/8/2016)/Reuters-Kai Pfaffenbach

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam catatan sejarah, Rio de Janeiro berarti "Sungai Januari". Bermula dari sebuah ekspedisi dari Portugis yang tiba di Teluk Guanabara pada 1 Januari 1502. Mereka mengira teluk tersebut adalah sungai yang besar sehingga mereka menyebutkan sungai Januari.

Bulan Agustus 2016 menjadi periode penting dalam sejarah kota Rio de Janeiro yang mendapat kepercayaan komunitas olahraga dunia untuk menggelar Olimpiade ke-31.

Selama periode Agustus ini lebih dari 18.000 atlet dan ofisial datang ke Rio, termasuk sejumlah pejabat tinggi negara-negara tamu, untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga sejagat itu.

Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan atau suporter olahraga yang ingin menyaksikan langsung Olimpiade.

Olimpiade menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk datang ke Rio, menyaksikan kompetisi kelas dunia pada berbagai cabang olahraga, serta mengekporasi berbagai hal mengenai kota tersebut.

"Rio de Janeiro kini menjadi pusat dunia, dan menjadi pusat perhatian warga dunia. Saya sendiri yakin Rio bisa melakukan peran ini," kata Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach saat pembukaan Olimpiade ke-31.

Thomas Bach sendiri mengaku sejak dulu sangat yakin Rio de Janeiro bisa menyelenggarakan perhelatan ini secara baik, meskipun sempat mendapat tantangan masalah polilik, perekonomian, virus zika dan sebagainya.

"Bahkan mungkin saya lebih yakin dari pada warga Rio sendiri," katanya.

Selama Agustus ini, kesibukan bukan hanya pada penyelenggaraan pertandingan-pertandingan olahraga Olimpiade, namun berbagai kegiatan telah disiapkan di seantero kota tersebut seperti festival-festival dan juga juga kunjungan ke tempat-tempat wisata favorit.

Sungai Januari Namun di luar ada atau tidaknya Olimpiade, kota Rio sebenarnya memang sudah dikenal sejak lama dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia.

Jika di belahan benua Amerika Utara ada kota New York, maka untuk belahan Amerika Selatan Rio merupakan kota terbesar dengan berbagai pesona wisata dan budaya yang membuat orang tertarik untuk berkunjung.

Dalam catatan sejarah, Rio de Janeiro berarti "Sungai Januari". Bermula dari sebuah ekspedisi dari Portugis yang tiba di Teluk Guanabara pada 1 Januari 1502. Mereka mengira teluk tersebut adalah sungai yang besar sehingga mereka menyebutkan sungai Januari.

Iklim yang ideal, pemandangan teluk yang indah, serta kontur tanah yang bervariasi antara dataran, perbukitan, dan pantai membuat Rio de Janeiro menarik banyak pendatang dari Eropa untuk mendirikan koloni dan tempat bermukim.

Saat Brazil menjadi negara republik yang independen tahun 1889, terpisah dari Portugal, Rio de Janeiro ditetapkan sebagai ibu kotanya.

Status ini tetap bertahan hingga tahun 1960, di mana pemerintah Brazil ketika itu memindahkan ibu kotanya ke Brasilia.

Meskipun bukan lagi ibu kota, sejarah panjang kota ini sebagai pusat dari Brazil dan kawasan Amerika Selatan, membuat Rio de Janeiro tetap eksotik dengan berbagai monumen dan berbagai kegiatan budaya yang masih bisa disaksikan hingga saat ini.

Di kota yang memiliki luas 1.260 kilometer persegi ini, dihuni oleh lebih dari 6 juta jiwa dari berbagai etnis.

Stadion Maracana, Patung Yesus Sang Penebus di bukit Sugarloaf, dan keindahan pantai Teluk Guanabara menjadi daya tarik Rio de Janeiro bagi para turis dari berbagai belahan dunia. Belum lagi ragam budaya seperti festival, menjadi kunjungan ke Rio tidak pernah sepi.

Namun sebagai kota besar, disamping berbagai kesemarakan yang dimiliki, Rio juga punya masalah dengan kriminalitas dan kemiskinan.

Berita-berita mengenai kasus perampokan dan tindak kriminal terhadap pendatang di Rio de Janeiro sempat menjadi sorotan mengenai keamanan selama Olimpiade Hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah kota Rio yang diperkirakan akan kedatangan lebih 500 ribu turis atau pun delegasi Olimpiade selama periode bulan Agustus 2016 ini.

Olimpiade seakan menjadi "magnet" Rio de Janeiro untuk menarik pendatang dari berbagai penjuru dunia, terlepas dari citra buruk yang sempat mencuat seperti tingginya kasus kriminalitas dan virus zika yang sempat mengancam pelaksanaan pesta olahraga sejagat itu.

Presiden Interim Brazil Michel Temer dalam penyataannya mengatakan bahwa sebanyak 85.000 personel keamanan akan dikerahkan sepanjang bulan Agustus ini, untuk memberi nyaman bagi seluruh delegasi dan para turis selama berlangsungnya Olimpiade.

Wajar jika pemandangan di Rio selain ramai dengan atlet dan delegasi berbagai negara, juga banyak terlihat polisi dan tentara yang siaga di berbagai sudut kota dengan senjata lengkap.

Bulan Agustus 2016 menjadi tantangan bagi kota Rio de Janerio bukan bisa menyukseskan Olimpide, sekaligus memperbaiki citra kota itu sebagai kota yang nyaman untuk siapa pun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper