Bisnis.com, HONGKONG - Mantan pemimpin desa di China, yang terpilih secara demokratis pada lima tahun lalu sesudah bersikap menentang korupsi, ditahan atas dugaan suap, kata kantor berita Xinhua.
Lin Zuluan, salah satu pemimpin unjuk rasa di desa Wukan, yang menarik perhatian dunia, pada Juni berunjuk rasa menentang perampasan lahan baru dan korupsi di desa nelayan, Provinsi Guangdong.
Penahanan itu adalah peristiwa terkini menimpa pemimpin unjuk rasa desa Wukan sejak 2011.
Jaksa kota Lufeng mengatakan, Lin menerima suap untuk program pembangunan desa sejak 2012.
Lin dikabarkan mengakui tuduhan suap, yang direkam video pada bulan lalu, kata Xinhua, Kamis.
Lelaki itu ditahan kepolisian sejak 18 Juni seusai ditangkap petugas khusus, yang menggerebek kediamannya, kata istri Lin, Yang Zhen.
Pada saat ini, Lin tidak dapat dihubungi dan belum jelas apakah ia memiliki pembela mengingat dua pengacara, yang dipekerjakan keluarga, tak diizinkan pihak berwenang mengurus perkara tersebut.
Dua mantan wakil kepala desa juga dipenjara pada 2014 selama dua hingga empat tahun karena kasus suap di masa pemilihan pemimpin desa.
Meski begitu, kenalan terdakwa mengatakan, mereka telah dijebak.
Pemimpin lain melarikan diri ke luar China dan mencari suaka dengan mengkhawatirkan keselamatannya dari gerakan yang dinilai sebagai "perburuan politik".
Dua lagi mengundurkan diri, bahkan surat penangkapan pun ikut ditujukan bagi seorang mantan akuntan, terang sumber dari warga desa.
Pemerintah kota Lufeng mengatakan, "Kami belum menemukan keadaan apa pun menunjukkan tekanan atau hukuman tak adil atas pemimpin unjuk rasa desa Wukan, terlebih melanggar hak dan kepentingan desa."
Diduga Terima Suap, Tokoh Penentang Korupsi di China Ditahan
Mantan pemimpin desa di China, yang terpilih secara demokratis pada lima tahun lalu sesudah bersikap menentang korupsi, ditahan atas dugaan suap, kata kantor berita Xinhua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 menit yang lalu
Pramono-Rano Soroti Gap Kaya-Miskin di Jakarta: Ada 42.445 Kampung Kumuh
29 menit yang lalu