Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia 3 (Persero) masih terus berusaha menggenjot pembangunan kompleks wisata Boom Marina Banyuwangi yang dinanti masyarakat Banyuwangi.
Marina bertaraf internasional tersebut nantinya akan menjadi destinasi wisata bahari yang terintegrasi antara Banyuwangi, Bali, dan Labuan Bajo.
Adanya Boom Marina Banyuwangi direncanakan membawa Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah ajang kapal layar internasional, Fremantle Yacht Race and Rally pada Mei 2017.
“Pentingnya pembangunan tersebut membuat proses studi kelayakan dikerjakan dengan sangat hati-hati dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” ujar Mahde Kumar,Operasional and Business Development Section Head PT Pelindo Properti Indonesia (Pelindo Properti), Kamid (21/7/2016).
Infrastruktur maritim modern ini akan dikembangkan sejalan dengan konsep pelestarian alam, sebagai salah satu ciri destinasi bahari.
Demi mendukung kelengkapan proses pengembangan, telah dikerjakan sebuah studi kelayakan lingkungan yang baru dan disesuaikan dengan rencana pengembangan Pelabuhan Boom yang baru, sedangkan studi kelayakan lingkungan yang lama (yang sudah tidak digunakan lagi) masih mengacu pada kondisi eksisting Pelabuhan Boom.
Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dengan dukungan masyarakat di sekitar kawasan Pantai Boom, Pelindo Properti telah duduk bersama dalam sidang terakhir pada Selasa (19/7/2016), terkait studi kelayakan lingkungan dengan memberikan paparan secara rinci mengenai rencana pengembangan Boom Marina Banyuwangi.
Dia meluruskan pemberitaan yang kurang tepat, bahwa sebagai pengelola resmi kawasan Boom Marina Banyuwangi, Pelindo Properti telah memiliki sejumlah izin yang dibutuhkan, seperti Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) dari Pemprov Jatim dan Persetujuan Mendirikan Bangunan (PMB) dari Pelindo III selaku pemilik HPL di Boom Banyuwangi.
“Beberapa perizinan telah dimiliki dan kami telah melaksanakan sidang akhir studi kelayakan lingkungan yang akan segera terbit rekomendasi lingkungannya,” tambahnya.
Saat ini pembangunan berjalan pada tahap penyiapan infrasturuktur dasar serta perbaikan sarana pendukung, seperti renovasi toilet dan peninggian lahan untuk mengantisipasi banjir yang diakibatkan oleh air laut pasang.
“Sementara pengerjaan fisik lainnya seperti dinding penahan tanah, pembuatan alur masuk kolam marina, pendalaman kolam marina, pembuatan ponton apung untuk yacht, pembangunan hotel dan resort, serta fasilitas lain masih belum dilaksanakan karena kami tetap menunggu keluarnya Ijin Prinsip Pemanfaatan Tanah (IPPT) dari Pemkab Banyuwangi,” tegas Mahde.
Kelengkapan berkas persyaratan telah dipenuhi dan dinyatakan lengkap, seluruh persyaratan telah diterima BPPT Kabupaten Banyuwangi pada 28 Maret 2016.
Sehingga, banyak pihak mengharapkan agar izin tersebut dapat segera terbit sesuai dengan ketentuan dan aturan dari Pemkab Banyuwangi. Agar harapan bangsa Indonesia dan masyarakat Banyuwangi untuk dapat menggelar dan menerima manfaat ekonomi dari penyelenggaraan kegiatan internasional bisa terwujud.
Terbitnya izin dari Pemkab Banyuwangi tersebut sudah sangat ditunggu mengingat mendesaknya waktu pelaksaan Fremantle to Banyuwangi Yacht Race & Rally 2017 yang akan berlangsung Mei 2017.
Gelaran tersebut telah dipublikasikan dan dipromosikan melalui media massa internasional. Bahkan menurut informasi yang telah diterima dari Fremantle Sailing Club, telah dibuka pendaftaran dan beberapasailor telah sepakat untuk ikut serta dalam gelaran yang dimaksud.
Sebelumnya Pelindo III juga telah berhasil menjadi tuan rumah event serupa di Pelabuhan Benoa, Bali, pada 2015.
Selain itu, pada rapat di Kementerian Pariwisata, Senin (18/7/2016), yang dihadiri juga oleh Kementerian Perhubungan, Pelindo Properti, serta Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia yang dipimpin Indroyono Susilo, selaku staf ahli Kementerian Pariwisata (dan mantan Menko Kemaritiman), untuk membahas percepatan pengembangan wisata bahari di Indonesia sekaligus Pelindo Properti diminta untuk melaporkan progres persiapan event Fremantle to Banyuwangi Yacht Race & Rally 2017.
Oleh karena itu, akan sangat disayangkan jika Banyuwangi tidak dapat menjadi tuan rumah acara puncak dari gelaran internasional tersebut, hanya karena perizinan pembangunan terganggu.
Hal tersebut juga tidak sejalan dengan kiprah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang terkenal sangat mendukung pengembangan pariwisata demi peningkatan taraf ekonomi warganya.
Fremantle Sailing Club setidaknya akan mendatangkan 500 wisatawan asing dan akan menarik peliputan dari berbagai media international.
“Dengan niat baik bersama, demi memajukan wisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, Pelindo Properti yang sejalan dengan berbagai pihak di Indonesia dan initernasional berharap agar Banyuwangi akan tetap menjadi tuan rumah untuk perhelatan internasional Fremantle to Banyuwangi Yacht Race & Rally 2017,” pungkasnya.