Kabar24.com, JAKARTA - Penuntasan kasus kelompok Santoso menjadi salah satu tugas yang harus diemban Kapolri baru, Jenderal Pol. Tito Karnavian. Kini, Santoso seakan menunggu Tito Karnavian untuk menunjukkan kualitasnya.
Pendeknya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, yang dilantik Rabu (13/7/2016) diharapkan dapat segera menuntaskan persoalan gembong kelompok bersenjata Santoso yang kerap beroperasi di daerah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Masyarakat Poso menyambut baik pelantikan Kapolri Tito sebab beliau bukan orang baru bagi orang Poso. Beliau sudah dikenal masyarakat Poso, sebab mampu mengungkap banyak kasus kekerasan dan aksi terorisme di Poso," kata tokoh muda Poso, Rizal Calvary Marimbo di Jakarta, Senin.
Rizal mengingatkan bahwa Tito pernah bertugas mengungkap rangkaian kekerasan dan teror di Poso, termasuk aksi pembunuhan siswi SMA di daerah itu.
Ia mengakui bahwa tugas berat sudah menanti Kapolri Tito dalam hal menangkap gembong teroris di Kabupaten Poso, Santoso dan kelompoknya.
Untuk itu, ujar dia, masyarakat Poso sangat berharap banyak kepada Kapolri Tito yang diharapkan juga memberi tenggat waktu penyelesaian masalah Santoso.
"Kalau Santoso ini masih ada dan berkeliaran di hutan-hutan, ya ditangkap saja, melalui operasi keamanan secara besar-besaran dengan menyisir dan mengepung hutan. Atau, Santoso ditawarkan amnesti atau pengampunan oleh negara dan dia dan keluarganya dibina oleh negara, kembalikan dia ke Ibu Pertiwi, kalau dia mau insaf," ujar Rizal.
Apapun kebijakan Kapolri untuk Poso, lanjutnya, masyarakat setempat tetap mendukung tetapi yang terpenting dari masalah Santoso adalah jangan sampai operasi di sana terkesan menggantung.
Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa pengejaran terhadap gembong teroris tersebut sudah berjalan lebih dari lima tahun.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyampaikan pesan kepada calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian untuk segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah.
"Pak Badrodin menyampaikan perlu evaluasi terus menerus terkait pelaksanaan Ops Tinombala. Pengejaran kelompok Santoso cs," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Boy mengatakan, pesan itu disampaikan Kapolri Badrodin kepada Tito dalam acara Paparan Laporan Kesatuan dan Penyerahan Buku Memori Sertijab dari Jenderal Badrodin ke Kapolri yang baru. Acara tersebut digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri selama satu jam.
Selain menitipkan penangkapan kelompok Santoso, Badrodin juga menyampaikan pesan sejumlah agenda lainnya untuk segera dibenahi Tito, di antaranya program pembinaan SDM, dan persiapan Polri sebagai tuan rumah Sidang Interpol pada akhir November 2016.
"Poin lainnya soal penyesuaian masa dinas perwira, penyesuaian masa dinas kepangkatan, dan soal pembinaan karir," tuturnya.
Sementara Badrodin juga menyampaikan pesan untuk menjalankan upaya penurunan angka kejahatan, upaya pemberantasan kasus terorisme, peningkatan penyelesaian perkara, penjagaan polisi di daerah-daerah perbatasan, dan pengerahan Bhabinkamtibmas secara maksimal dalam program Satu Desa Satu Polisi.