Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di China Tewaskan 100 Orang

Banjir bandang baru-baru ini di China tengah dan selatan menewaskan sekitar 100 orang dan merusak lebih dari 1,5 juta hektar sawah, menyebabkan kerugian hingga 20 miliar yuan (tigapuluh triliun rupiah), kata pemerintah.
Dua warga miskin China dengan tulisan meminta bantuan makanan dan tempat tinggal./Reuters
Dua warga miskin China dengan tulisan meminta bantuan makanan dan tempat tinggal./Reuters

Bisnis.com, SHANGHAI -  Banjir bandang baru-baru ini di China tengah dan selatan menewaskan sekitar 100 orang dan merusak lebih dari 1,5 juta hektar sawah, menyebabkan kerugian hingga 20 miliar yuan (tigapuluh triliun rupiah), kata pemerintah.

Perdana Menteri China Li Keqiang dikabarkan pada selasa mengunjungi Anhui, salah satu provinsi paling parah terdampak bencana tersebut.

Ia menemui sejumlah penduduk dan mendorong pemerintah setempat melakukan apa pun guna melindungi nyawa dan mata pencarian warga setempat.

Li dikabarkan mengunjungi juga Provinsi Hunan.

Hujan deras dilaporkan menyebabkan 93 orang tewas di 11 provinsi dan sejumlah wilayah China, serta mengakibatkan 19 orang hilang dalam waktu empat hari belakangan, kata kantor berita Xinhua pada Senin.

Sekitar lebih dari satu juta orang dievakuasi dan direlokasi, tambahnya.

Prakiraan cuaca menunjukkan, hujan deras masih akan turun sepanjang musim banjir China.

Kementerian urusan Rakyat Sipil China mengatakan dalam lamannya, sekitar 1,34 juta dan 157.800 hektar lahan garapan rusak hingga mengakibatkan kerugian langsung senilai 20,43 miliar yuan.

Pemerintah belum dapat memastikan dampak bencana itu terhadap panen di musim panas nanti, yang diprediksi akan menghasilkan 140 juta ton hasil garapan tahun ini.

Cuaca badai juga berdampak pada kematian sejumlah hewan ternak.

Banjir di Anhui telah mengorbankan 7.100 babi, 215 banteng, dan 5,14 juta unggas, lapor media pemerintah lainnya, China News Service.

Hujan lebat disertai banjir menerjang bagian selatan Provinsi Hunan hingga menyebabkan terhentinya laju 100 kereta dan memaksa kereta mengambil jalur memutar sejak Minggu malam, lapor Xinhua.

Sekitar tiga ton bensin dan bahan bakar diesel dikabarkan bocor di salah satu kota terdampak, hingga mencemari banjir yang mengalir ke sungai terdekat, tambahnya.

Air dari 43 sungai di kawasan tengah, dan Sungai Yangtze di wilayah rendah telah melebihi batas ketinggian, alhasil, sejumlah petugas tampak siaga mengawasi tanggul di sungai tersebut, ungkap Chen Guiya, petugas Komisi Sumber Daya Air Sungai Yangtze seperti dikutip Xinhua.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS/Xinhua

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper