Bisnis.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengklarifikasi 13 orang korban jiwa saat arus mudik Lebaran di berbagai wilayah dalam tiga hari sejak 3 Juli 2016-5 Juli 2016. Korban tewas disebabkan berbagai faktor risiko kesehatan, bukan serta merta karena kondisi macet di jalan.
Melalui laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Daerah, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab adanya korban yang meninggal seperti kelelahan dan kekurangan cairan yang dapat berdampak fatal.
Hal itu rentan terjadi pada kelompok anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan jantung sehingga dapat meningkatkan risiko.
"Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2," katanya dalam siaran pers, Rabu (6/7/2016).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengingatkan kepada masyarakat yang menjalani perjalanan jauh saat Idulfitri, baik mudik atau saat kembali nanti untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan khususnya dalam perjalanan.
"Untuk itu bagi pemudik harus benar-benar disiapkan kesehatannya," ucapnya.
Saat ini Kemenkes telah menyiagakan 3.583 sarana kesehatan. Terdiri dari 870 Posko Kesehatan, 2.000 Puskesmas, 371 rumah sakit, dan 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kemenkes juga telah menyiapkan layanan darurat medik di line phone 119.
Berikut merupakan data korban yang meninggal dunia karena dampak kemacetan parah di Brebes:
1. Azizah (1) meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Tanjung pada 3 Juli 2016. Dia diduga meninggal akibat keracunan karbon dioksida setelah mobil yang ditumpanginya terjebak macet lebih dari enam jam menjelang pintu keluar Tol Brebes Timur.
2. Yuni Yati (50), warga Magelang, meninggal dunia setelah dalam kondisi sakit keras terjebak macet di Tol Brebes, pada tanggal 3 Juli. Yuni sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Asih, namun tak tertolong.
3. Turinah (53), warga Kebumen, meninggal di Rumah Makan Minang Karangbale pada 3 Juli 2016.
4. Sundari (58), warga Kendal, meninggal dunia karena sakit di Bus Pahala Kencana yang terjebak macet pada tanggal 4 Juli 2016.
5. Susyani (36), warga Bogor, pingsan saat turun dari Bus Rosalia Indah. Korban mengeluh pusing karena bus yang ia tumpangi kena macet di Tol Brebes. Susyani sempat dibawa ke Puskesmas Larangan sebelum meninggal dunia pada 4 Juli 2016.
6. Sariyem (45), warga Banyumas, diturunkan dari mobil travel di Klinik dr Desy Wanacala. Sariyem sebelumnya pingsan karena kelelahan, setelah itu diperiksa kemudian meninggal dunia pada 4 Juli 2016.
7. Suharyati (50) turun dari Bus Sumber Alam karena tidak kuat menghadapi macet. Saat turun, ia pingsan dan muntah-muntah. Dalam perjalanan ke rumah sakit dia meninggal pada 4 Juli 2016.
8. Poniatun (46), warga Kebumen, turun dari Bus Zaki Trans di Rumah Makan Mustika Indah, Kecamatan Tonjong. Tak lama kemudian dirinya meninggal dunia pada 4 Juli 2016.
9. Rizaldi Wibowo (17), seorang warga Kendal, meninggal di dalam bus pada 5 Juli 2016.
10. Sumiatun (67), warga Serpong, Tangerang, meninggal dunia di dalam bus pada 5 Juli 2016.
11. Sri (40) warga Wonogiri, meninggal dalam perjalanan saat menggunakan mobil pribadi. Sri meninggal karena serangan jantung pada 4 Juli 2016.
12. Suhartiningsih (49) warga Jakarta, meninggal di dalam mobil pribadi pada 5 Juli 2016.