Kabar24.com, DOHA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengetahui informasi ledakan yang terjadi di Jeddah pada pukul 2.05 dini hari waktu setempat. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Dalam laporan Reuters (4/7/2016), disebutkan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS tersebut mengkonfirmasi seluruh keterlibatan personil di bawah kepala otoritas misi untuk melakukan investigasi.
Bom bunuh diri meledak di depan Konsulat Amerika Serikat di Jeddah pagi ini. Ledakan bom tersebut merupakan yang pertama kalinya setelah bertahun-tahun dan menargetkan orang asing yang berada di negara tersebut. Pada 2004 lalu serangan bom juga menghantam konsulat AS di Jeddah dan menewaskan 9 orang.
Ledakan ini menewaskan satu orang yang merupakan pembom bunuh diri. Berdasarkan laporan Reuters, bom tersebut terjadi pagi hari dan selain menewaskan pembom bunuh diri, ledakan tersebut juga melukai dua orang lainnya di luar Konsulat AS.
Pembom memarkirkan mobilnya di luar rumah sakit yang berada di sekitar gedung konsulat pada 2.15 dini hari waktu setempat. “Dan sesaat kemudian, dia meledakan bomnya, membunuh dirinya serta melukai dua orang didekatnya,” demikian dikutip Reuters, Senin (4/7/2016).
Tiga ledakan menyusul di sekitar lokasi, lantaran polisi telah merancang hal tersebut tersebut dan merupakan ledakan terkontrol di dekat lokasi kejadian. Video yang diunggah saksi menunjukkan bahwa polisi mengambil alih kendaraan dan menutup telinga mereka sesaat sebelum ledakan.
Saksi mata mengatakan bahwa kawasan itu telah ditutup oleh aparat keamanan dan terdapat helikopter terbang di atas. Dia mengatakan ledakan tampaknya terjadi sekitar 20 meter (65 kaki) dari pintu gerbang konsulat.