Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Riau Perkirakan Uang Tidak Asli Digunakan Untuk Transaksi Ilegal

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau memerkirakan uang tidak asli yang terus marak beredar di daerah itu dipakai untuk transaksi ilegal.
Ilustrasi: Tumpukan uang palsu disita Bareskrim Polri, Senin (7/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer
Ilustrasi: Tumpukan uang palsu disita Bareskrim Polri, Senin (7/12/2015)./Bisnis-Miftahul Khoer

Kabar24.com, PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau memerkirakan uang tidak asli yang terus marak beredar di daerah itu dipakai untuk transaksi ilegal.

Data BI Provinsi Riau menunjukkan laporan uang tidak asli mengalami peningkatan yaitu dari 426 lembar di 2014 menjadi 606 lembar di 2015. Sedangkan 2016 pada Januari - Mei sudah ditemukan 680 lembar.

Deputi Kepala BI Provinsi Riau Irwan Mulawarman mengatakan dari hasil diskusi dengan pihak kepolisian terkait pelaporan temuan uang tidak asli, sebagian besar uang itu dipakai untuk transaksi ilegal.

"Memang saat ini di Riau ada tren peningkatan peredaran uang tidak asli, dari pemaparan kepolisian uang itu dipakai untuk transaksi ilegal seperti jual beli narkoba atau barang selundupan," katanya kepada Bisnis, Rabu (22/6/2016).

Irwan mengatakan transaksi ilegal semacam ini menyulitkan penegakan hukum karena terbentur pada saat pembuktian transaksi tersebut.

Selain itu Bank Indonesia melihat ada upaya membuat rupiah menjadi tidak berdaya di tengah sulitnya ekonomi dengan mengedarkan uang tidak asli ke tengah masyarakat.

Pihaknya berharap kesadaran masyarakat untuk waspada dan memeriksa dengan teliti keaslian uang saat melakukan transaksi keuangan atau jual beli.

"Imbauan kami agar masyarakat tetap waspada, apalagi di Riau ini 90% transaksinya masih menggunakan uang tunai dan hanya 10% yang mulai beralih ke nontunai," katanya.

Sementara itu Manajer Distribusi Uang BI Provinsi Riau Triyanta mengatakan ada cara ampuh selain pemeriksaan 3D (dilihat, diraba, diterawang) yang sudah lumrah dilakukan untuk memeriksa keaslian uang.

"Selain 3D, masyarakat bisa pakai cara pemeriksaan dengan air. Caranya ambil sedikit air lalu basahkan uang itu. Kalau tintanya memudar berarti uangnya tidak asli," katanya.

Cara ini, kata dia, sangat mudah dan ampuh untuk digunakan pada pemeriksaan keaslian uang kertas.

Cetakan uang kertas asli pemerintah, lanjutnya, menggunakan bahan serat kapas bukan serat kayu sehingga tinta cetakan uang tidak akan memudar sekalipun terendam dalam air.

Bila masyarakat menemukan uang kertas yang tintanya memudar saat terkena air, segera melapor ke bank terdekat, kepolisian, atau Bank Indonesia untuk diperiksa keaslian uang itu secara lebih lanjut.

"Kami berharap masyarakat semakin berhati-hati menerima uang kertas saat bertransaksi dan kalau ada temuan uang tidak asli agar melaporkannya untuk ditindaklanjuti," katanya.

Adapun menurut laporan yang diterima BI Riau, peredaran uang tidak asli juga marak terjadi pada wilayah pinggiran perkotaan yang jauh dari kantor bank dan layanan keuangan.

Bank Indonesia juga telah berupaya menekan peredaran uang tidak asli dengan menggelar program penukaran uang di tiga wilayah di luar Pekanbaru yaitu Dumai, Tembilahan, dan Pasir Pangaraian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper