Kabar24.com, SEMARANG--Pemerintah Kota Semarang menjanjikan akan berupaya untuk melakukan penanganan jangka pendek untuk mengatasi banjir rob.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan rob memang menjadi beban pemerintah, dan pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mencari solusi.
"Ada beberapa kendala dalam penanganan masalah rob ini, dan kami sudah mencoba mengurai satu per satu. Kendala utama adalah pembiayaan," tuturnya seperti dikutip dari laman resmi, Kamis (16/6/2016).
Dia menjabarkan terdapat lima sungai di wilayah timur Kota Semarang yang harus dinormalisasi. Selain itu pembangunan sabuk pantai atau pembangunan bendung Giant Sea Wall juga akan memakan biaya besar. Meskipun begitu, Hendrar tidak menyebutkan kebutuhan dana dari seluruh program yang ada.
Dari berbagai rencana tersebut, pemkot akan berupaya mempercepat pembangunan Polder Banger dan normalisasi Banjir Kanal Timur sebagai program prioritas.
Dia menyampaikan bahwa terkait normalisasi Kali Tenggang, pihaknya masih tetahan proses pembebasan lahan. Masih terdapat tiga tambak milik warga yang belum bisa dibebaskan.
"Pemilik masih enggan melepas karena harga pembebasan kurang dari Rp3 juta/meter. Ini juga menjadi masalah. Kami berharap masyarakat yang terdampak juga bisa ikut membantu pemerintah dalam hal mempermudah mengurai persoalan yang berdampak sangat luas ini," paparnya.