Bisnis.com, SURABAYA—Jawa Timur mencatatkan peningkatan jumlah penduduk miskin selama September 2014 – September 2015 sebesar 0,58%.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Jatim yang dipublikasikan Bank Indonesia menyebutkan penduduk miskin selama kurun waktu tersebut 4,78 juta orang, periode yang sama tahun sebelumnya 4,75 juta orang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Benny Siswanto mengatakan secara persentase, penduduk miskin di provinsi ini sebesar 12,28%. Angka ini belum berubah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan nasional sebesar 11,13%.
“Sejauh ini Jatim termasuk dalam tiga besar provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi,” ucap Benny.
Posisi pertama adalah Jawa Tengah 13,30% dan yang kedua Yogyakarta 13,20%. Di Jatim, 67% penduduk miskin tinggal di desa sedangkan 33% lainnya ada di kota.
KEKR menyatakan garis kemiskinan merupakan cerminan dari jumlah rupiah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum, baik untuk makanan maupun nonmakanan. Pada periode September 2015 garis kemiskinan di desa mencapai Rp318.443 sedangkan di kota Rp314.320.
Pada tahun ini ada sejumlah program kerja untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, seperti program bina lingkungan, dana hibah, dan program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra).