Bisnis.com, SURABAYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur mendapati 6.133 lembar uang palsu beredar di provinsi ini selama Januari sampai dengan 24 Mei 2016.
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Jatim Syarifuddin Bassara mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu (upal) di Jawa Timur.
Menjelang Ramadan, masyarakat diimbau agar tidak menukarkan uang tunai di pinggir jalan melainkan di bank. “Karena kita kan tidak tahu mungkin yang dipinggir jalan bisa saja diselipkan uang palsu,” ucapnya, di Surabaya, Senin (30/5/2016).
Uang palsu yang ditemukan Bank Indonesia Jawa Timr terdiri dari pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan Rp5.000. Masing-masing jumlahnya sebanyak 3.768 lembar, 1.877 lembar, 672 lembar, 97 lembar, dan 10 lembar.
“Untuk antisipasi upal itu makanya setiap lima tahun uang itu diganti,” ucap Syarifuddin. Dari sisi keamanan, penggantian uang bisa meningkatkan level keamanan uang. Para pemalsu uang akan lebih sulit memalsukan karena uang mungkin terlanjur berganti.
Uang palsu yang ditemukan setiap bulan perinciannya a.l. 1.893 lembar pada Januari. Berlanjut ke Februari, Maret, April, dan Mei masing-masing 1.485 lembar, 1.804 lembar, 1.242 lembar, dan 951 lembar. Dari angka ini tampak paling tinggi peredaran upal terjadi pada awal tahun.