Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Kamis, 26 Mei 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Industri
Hal 25. PALAPA RING JILID II: Paket Timur Wajib Terapkan TKDN
Proyek Palapa Ring Jilid II Paket Timur bernilai Rp5 triliun dikenakan kewajiban Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Hal 26. PERPANJANGAN IZIN SIAR TV SWASTA KNRP: Kaji Ulang Hasil Evaluasi Dengar Pendapat
Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran meminta Komisi Penyiaran Indonesia mengkaji ulang hasil evaluasi dengar pendapat terhadap 10 stasiun televisi besar Indonesia terkait dengan perpanjangan izin siar stasiun televisi itu.
Hal 27. PEMBIAYAAN ALTERNATIF: Akankah Pasar Perbankan Tergerus?
Paulus Bangun, seorang wirausahawan di bidang logistic, memanfaatkan jasa multifinance untuk membiayai resepsi pernikahannya. Setahun berlalu, Paulus masih tinggal di rumah mertuanya.
Hal 28. VERIFIKASI BERAT KONTAINER EKSPOR: ALFI & Aptrindo Tolak Biaya Tambahan
Pelaku usaha mengharapkan kegiatan verifikasi berat kotor kontainer ekspor atau verified gross mass tidak memunculkan biaya tambahan yang menyebabkan ongkos logistik membengkak.
Hal 29.ANGKUTAN MASSAL BERBASIS BUS: DKI Jakarta Beri Toleransi APTB Asal Bogor
Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta memberikan toleransi angkutan perbatasan terintegrasi bus Transjakarta khusus dari dan menuju Bogor.
Hal 30. PELEMAHAN HARGA MINYAK: Insentif Sektor Migas Diterbitkan Kuartal III
Para kontraktor minyak dan gas bumi harus bersabar karena pemerintah baru akan memberikan insentif pada sektor tersebut pada kuartal III/2016 terkait dengan pelemahan harga minyak.
Hal 31. LAHAN GAMBUT & HUTAN ALAM PRIMER: Luas Areal Moratorium Bertambah
Luas areal moratorium lahan gambut dan hutan alam primer bertambah 191.706 ha menjadi 65,28 juta ha dalam Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru atau PIPPIB X yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hal 32. DAMPAK PELEMAHAN RUPIAH; APM Premium Mulai Bersiasat
Sejumlah agen pemegang merek premium mulai melakukan antisipasi untuk menyeimbangkan keuntungan menyusul terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sejak pekan lalu.