Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB Serukan Agar Jumlah Pengungsi Berkurang 50%

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin (23/5/2016) menyerukan kepada para pemerintah, pelaku bisnis, dan kelompok yang ikut dalam KTT kemanusiaan (World Humanitarian Summit) untuk berkomitmen dalam mengurang jumlah pengungsi menjadi separuh dari jumlah saat ini pada 2030.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon/Reuters
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon/Reuters

Kabar24.com, ISTANBUL— Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin (23/5/2016) menyerukan kepada para pemerintah, pelaku bisnis, dan kelompok yang ikut dalam KTT Kemanusiaan (World Humanitarian Summit) untuk berkomitmen dalam mengurang jumlah pengungsi menjadi separuh dari jumlah saat ini pada 2030.

Konferensi yang diadakan di Istanbul selama 2 hari tersebut mencoba untuk memancing respon yang lebih baik mengenai situasi kemanusiaan global yang terjadi setelah perang dunia kedua. Saat ini diperkirakan sekitar 130 juta orang membutuhkan bantuan.

“Kami ada di sini untuk membentuk masa depan yang berbeda. Saya mendesak Anda sekalian untuk berkontribusi dalam memangkas jumlah pengungsi menjadi separuh [dari jumlah saat ini] pada 2030 dan untuk menemukan solusi jangka panjang yang lebih baik dan untuk mengungsikan penduduk berdasarkan pembagian tanggung jawab yang lebih merata,” ujar Ban dalam pidatonya di awal pertemuan seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/5/2016).

Konferensi tersebut bertujuan untuk menggerakan bantuan berupa biaya dan agar para pemimpin dunia sepakat dengan isu-isu seputar penanganan pengungsi guna memperbaharui komitmen untuk menegakkan hukum kemanusiaan internasional.

Sebelum pembukaan konferensi tersebut, Presiden Turki Tayyip Erdogan menegaskan kembali kritiknya terhadap negara-negara Barat karena tidak berbuat banyak untuk membantu Rakyat Suriah yang dilanda perang.

“Masyarakat internasional telah mengabaikan tanggung-jawabnya terhadap Suriah dengan menutup mata terhadap kejahatan besar Bashar al-Assad terhadap warga negaranya sendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper