Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran PKH Mungkin Berkurang Rp680 Miliar

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kemungkinan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) dalam APBN Perubahan akan berkurang Rp680 miliar.
Mensos Khofifah Indar Parawansa/Antara
Mensos Khofifah Indar Parawansa/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kemungkinan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) dalam APBN Perubahan akan berkurang Rp680 miliar.

"Saya belum tahu finalnya, tapi masing-masing kementerian lembaga memang sudah dikomunikasikan beberapa item akan dikurangi," ujar Mensos di Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Dia mengatakan, pengurangan akan dilakukan pada semua direktorat seperti untuk rehabilitasi napza yang dikurangi Ro34 miliar dari sekitar Rp200-an miliar anggarannya.

Untuk PKH yang menjadi salah satu program andalan Kementerian Sosial dalam penanganan kemiskinan, sebelumnya dianggarkan Rp9,98 triliun pada 2016.

Pada tahun ini juga direncanakan akan menambah peserta PKH sebesar 2,5 juta Keluarga Sangat Miskin (KSM) dari sebelumnya 3,5 juta KSM sehingga total peserta enam juta KSM.

Peserta baru tersebut direncanakan akan menerima bantuan PKH pada Juni mendatang, namun karena ada pengurangan anggaran kemungkinan akan berpengaruh pada frekuensi penerimaannya.

"Semula sudah disiapkan tambahan 2,5 juta KSM bisa menerima mulai Juni. Tapi karena saya dapat update mereka baru bisa terima pada putaran terakhir dari empat kali cair," katanya.

Semula direncanakan peserta PKH yang baru terdaftar akan menerima bantuan tiga kali pencairan, tapi dengan ada pemotongan anggaran mereka hanya dapat sekali pencairan PKH.

PKH merupakan bantuan tunai bersyarat yang berdasarkan penelitian Bank Dunia signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan dan gini rasio.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper