Kabar24.com. DENPASAR--Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Denpasar menargetkan ekspor pada 2016 ini akan meningkat hingga 2% dari realisasi ekspor tahun lalu.
Berdasarkan catatan yang dihimpun oleh Disperindag Kota Denpasar, realisasi ekspor pada 2015 lalu mencapai US$378,34 juta, dengan produk ekspor tertinggi yaitu hasil kerajinan senilai US$154,96 juta, di urutan kedua adalah hasil pertanian yang mencapai US$111,34 juta, hasil industri mencapai US$110,1 juta, lain-lain senilai US$1,51 juta, dan terakhir adalah hasil perkebunan senilai US$427.367.
I Wayan Gatra, Kepala Disperindag Kota Denpasar, mengatakan negara tujuan yang paling banyak disasar untuk ekspor sekarang ini adalah kawasan Timur Tengah, dimana sebelumnya paling banyak diekspor ke Amerika dan Eropa.
“Hal itu karena sekarang sudah mulai banyak wisatawan dari negara tersebut yang datang ke Bali, dan bisa juga karena sekarang ini orang Timur Tengah beralih produksi yang artinya dulu mereka suka dengan produk Amerika dan Eropa namun sekarang mereka mulai menyukai produk dari Asean,” jelasnya di Denpasar, Selasa (17/5).
Dia menuturkan, hal tersebut merupakan salah satu keuntungan dari era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah berlangsung sekarang ini.
“Sebenarnya orang-orang di Timur Tengah, Amerika, maupun di Eropa sudah sangat percaya dengan produk-produk dari Asean, salah satunya dari Denpasar, yang mana menurut mereka kualitasnya sudah bagus dan inilah keuntungan dari MEA itu,” paparnya.
Dia menyatakan bahwa pihaknya akan mulai mendorong hasil ekonomi kreatif atau industri kreatif anak-anak muda Denpasar untuk menjadi komoditas ekspor tahun ini, disamping komoditas ekspor unggulan dari Kota Denpasar yaitu tekstil, tuna, dan hasil kerajinan.
“Di negara-negara maju, industri kreatif yang dimotori oleh anak-anak muda justru sekarang jauh lebih berkembang misalnya produk-produk kopi yang dulu biasa dan konvensional saja sekarang sudah dikembangkan menjadi turunan produk yang lebih variatif dan bernilai. Kemudian yang kedua tentang animasi, dulu di Bali belum banyak dibuat, namun sekarang sudah banyak dibuat dan ini salah satu yang coba kami lihat,” jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan data yang diperolehnya, di negara-negara maju, 30% dari hasil produk domestik mereka berasal dari industri kreatif atau ekonomi kreatif.
“Justru untuk di Bali ini, kami melihat punya jiwa seni, punya budaya, dan akan lebih kuat serta lebih besar persentasenya jika memang ingin kita coba bina, kita kembangkan, dan kita berikan kesempatan pada anak-anak muda ini untuk terus maju dan berkembang,” tegasnya.
Pemkot Denpasar Dorong Industri Kreatif Anak Muda
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Denpasar menargetkan ekspor pada 2016 ini akan meningkat hingga 2% dari realisasi ekspor tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium