Kabar24.com, BANDUNG--Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Barat menyatakan permintaan tekstil dan produk tekstil menjelang Idulfitri alami pemulihan.
Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat (Jabar) Kevin Hartanto beralasan pesanan tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar saat ini masih dalam tahap pemulihan seiring anjloknya permintaan pada tahun lalu.
"Kondisi tahun ini jauh lebih baik dibanding 2015 yang ekstrem akibat perlambatan ekonomi nasional," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/5).
Kendati lebih baik dari 2015, Kevin menuturkan jumlah permintaan TPT jelang Idulfitri tahun ini belum sebaik pada 2013 dan 2014.
Saat itu, lonjakan permintaan sudah terjadi di awal tahun yang dimulai dari produksi hulu seperti benang dan kain sangat bagus. Kondisi di hulu tersebut berimbas pada hilir di mana permintaan pasar cukup tinggi.
Kevin menjelaskan, pada awal 2016 hanya sebagian industri hulu yang menerima permintaan cukup besar. Hal ini terjadi karena impor TPT dari China terus membanjiri pasar domestik.
"Kalau dengan persentase kami tidak bisa memperkirakan, tapi ada kenaikan dibandingkan 2015 dan tidak sebaik 2013 serta 2014," katanya.
Kevin pun optimistis tren pemulihan produksi TPT dalam negeri akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Pasalnya, perekonomian di Indonesia sudah mengalami pertumbuhan secara perlahan dengan adanya kebijakan pemerintah untuk membangkitkan industri TPT nasional.
"Kami perkirakan tren pemulihan akan bagus seiring adanya kenaikan permintaan pasar untuk keperluan Idulfitri," ujarnya.
Kendati demikian, ujarnya, pemulihan tersebut masih dalam tahap perkiraan. Karena bisa saja di kondisi perekonomian menjelang akhir tahun kembali buruk yang akan berdampak pada produksi TPT.
Oleh karena itu, pemerintah harus tetap mewaspadai perekonomian internasional yang cenderung melambat sehingga tidak berdampak negatif terhadap perekonomian dalam negeri.
"Terutama impor dari China ini harus bisa ditekan seminim mungkin agar produk lokal bisa meningkat tajam," paparnya.