Kabar24.com, MALANG - Perguruan tinggi negeri (PTN) di Jatim menggandeng perguruan-perguruan tinggi dari Australia Barat bekerja sama a.l di bidang riset dan publikasi jurnal internasional.
Rektor Universitas Airlagga Mohammad Nasih mengatakan dengan kerja sama tersebut maka langkah internasionalisasi pendidikan bagi perguruan tinggi negeri di Jawa Timur memperoleh ruang baru.
“Momentumnya setelah sembilan perguruan tinggi negeri (PTN) di Jatim melakukan pertemuan dengan enam perguruan tinggi di Australia Barat,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (4/5/2016).
Universitas Airlangga dipercaya menjadi tuan rumah untuk pertemuan yang dihadiri Menteri Pendidikan Australia Barat, Peter Collier MLC. Pertemuan dilangsungkan di Kantor Manajemen UNAIR, Selasa (3/5/2016).
Pejabat dari sembilan PTN yang hadir antara lain dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Jember (Unej), dan Universitas Brawijaya Malang.
Sedangkan pejabat dari enam perguruan tinggi di Australia Barat yang hadir antara lain berasal dari Universitas Curtin, Universitas Murdoch, Universitas Edith Cowan, Universitas Notre Dame, dan Universitas Australia Barat.
Menurut Nasih, pertemuan tersebut membahas peningkatan kerjasama akademik dan juga potensi kerjasama dalam pendidikan dan penelitian antara perguruan tinggi di Australia Barat dengan PTN di Jatim.
Dalam pertemuan ini setidaknya telah dibahas empat bidang yang akan dikolaborasikan perguruan tinggi di Jatim dengan Australia Barat, riset dan publikasi jurnal internasional, pengembangan sumber daya manusia, pertukaran mahasiswa, serta pengembangan program pendidikan berupa gelar ganda dan gelar bersama.
Ia juga mengatakan saat ini beberapa perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UNAIR, diminta pemerintah lewatKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk menembus peringkat 500 besar kampus top dunia.
Pelaksana tugas Ketua International Office and Partnership (IOP) Margaretha Rehulina mengatakan bahwa pertemuan ini berawal dari kunjungan Atase Pendidikan Australia ke UNAIR dalam rangka pertemuan kerjasama.
Menurut dia, salah satu yang menarik dari pertemuan kerjasama ini adalah kemungkinan terbentuknya kelompok kerja bersama yang terdiri dari berbagai universitas negeri di Jatim dan universitas di Australia Barat.
“Menariknya dari pertemuan ini bukan sekadar U2U (university to university), karena hal tersebut sudah ada. Ada kerjasama dengan nilai tambah yaitu bikin kelompok kerja bersama. Makanya, tadi ada salah satu tawaran dari ITS maupun UNAIR tentang pembuatan konsorsium perguruan tinggi di Jatim dengan Australia Barat, terutama di bidang riset kolaborasi dan student mobility,” kata Margaretha.