Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah berupaya mempercepat perbaikan akses air bersih karena dinilai dapat menurunkan beban subsidi kesehatan nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan fungsi penyediaan air bersih selain untuk kebutuhan pokok ialah perbaikan kesehatan. Dia meyakini, semakin mudah akses air bersih, maka kesehatan masyarakat akan semakin membaik sehingga subsidi untuk sektor kesehatan dapat berkurang.
“Kalau kita memberi air yang bersih dan cukup untuk masyarakat, saya yakin biaya kesehatan akan menurun, diare berkurang, anak-anak sakit berkurang,”ujarnya, Selasa(3/5/2016).
Selama ini, lanjutnya, harga air bersih yang dibayar oleh masyarakat bervariasi. Penduduk yang memiliki pipa saluran air bersih membayar air Rp2500 per kubik dengan kebutuhan 10 sampai 15 kubik per hari. Sementara itu, warga yang tidak memiliki pipa harus membeli dalam air kaleng dengan harga lebih mahal.
Oleh karena itu, pemerintah bertekad merealisasikan pembangunan 10 juta pipa saluran air bersih sampai 2019, sehingga total pipa yang tersedia di seluruh nusantara bisa mencapai 20,4 juta sambungan air bersih.
“Kita harus segera mencapai jumlah itu agar membantu beban keuangan masyarakat. Jadi kesehatan, beban ekonomi, kelancaran, dan kecepatan akses air bersih harus baik,”tuturnya.
Perbaikan Akses Air Bersih Bisa Turunkan Subsidi Kesehatan
Pemerintah berupaya mempercepat perbaikan akses air bersih karena dinilai dapat menurunkan beban subsidi kesehatan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium