Kabar24.com, JAKARTA - Babak baru pemilihan presiden Amerika Serikat secara tidak resmi dimulai sejak Selasa (26/4/2016) malam waktu setempat atau Rabu (27/4/2016) pagi WIB, setelah bakal calon utama kubu Republik Donald Trump dan bakal calon utama kubu Demokrat Hillary Clinton menyapu pemilihan pendahuluan di lima negara bagian.
Menurut CNN.com, bagi Donald Trump dan Hillary Clinton, Pemilu Presiden 2016 telah dimulai.
Setelah memenangi pemilihan pendahuluan di negara bagian-negara bagian Pantai Timur (Connecticut, Delaware, Rhode Island, Maryland dan Pennsylvania), mereka tidak saja melangkahkan lompatan raksasa untuk menjadi calon presiden dari kedua partai politik di AS itu, namun juga langsung menatap ke Pemilu AS November mendatang.
Pada jumpa pers di Trump Tower di Manhattan, Trump menyatakan proses pemilihan calon presiden dari Partai Republik, "sudah berakhir".
"Saya menganggap diri saya sendiri calon terkuat," kata Trump setelah menghentikan kedua lawan terdekatnya untuk membuat kesepakatan menjegal dia.
"Gubernur (John) Kasich dan Senator (Ted) Cruz amat sangat melukai diri mereka sendiri akibat persekongkolan keliru mereka yang gagal sebelum itu dimulai."
Sedangkan, Clinton menyampaikan pesan rekonsiliatif kepada pesaingnya Senator Vermont Bernie Sanders, dan pendukung sang senator untuk bersatu di bawah panji Demokrat.
"Tak masalah Anda mendukung Senator Sanders atau mendukung saya, ada banyak hal yang mempersatukan kita ketimbang memecah belah kita," kata Clinton.
Menurut CNN, baik Trump maupun Hillary sebenarnya tidak ada yang memenangkan syarat kecukupan delegasi untuk memenangkan nominasi, setelah pemilihan pendahuluan Selasa lalu itu.
Namun, peristiwa yang terjadi Selasa itu menandai titik balik besar dalam putaran pemilihan pendahuluan untuk pencalonan presiden AS itu.