Kabar24.com, JAKARTA--Para pengusaha di Filipina khawatir pasokan batubara dari Indonesia terhenti sepenuhnya akibat wilayah peraiannya sekarang ini sangat rawan pembajakan.
Deputi Direktur Eksekutif Asosisasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menuturkan para pengusaha tambang dan listrik di Filipina saat ini sangat membutuhkan pasokan batu bara dari Indonesia. Jika terheni, maka kegiatan operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di sana akan terganggu.
"Teman-teman dari asosiasi tambang Filipina juga akan sangat menyayangkan apabila coal shipment dari Indonesia disetop karena PLTU di sana sangat membutuhkan," katanya kepada, Selasa (26/4/2016).
Oleh karena itu, dia menilai sikap Kementerian ESDM yang tidak menghentikan ekspor batu bara ke Filipina dan mengimbau penggunaan rute lain sudah tepat.
Meskipun begitu, menurutnya pihak Kementerian Perhubungan mungkin memiliki pertimbangan lain, terutama soal keselamatan dan keamanan. Hal itu terkait surat edaran mengenai larangan berlayar ke peraian Filipina bagi seluruh kapal dari Kalimantan Selatan.
Adapun Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan ekspor masih dimungkinkan dengan melewati jalur aman di sekitar Thailand. Menurutnya, rute tersebut jauh dari peraian yang Filipina yang sekarang ini dianggap berbahaya.
Dia juga mengungkapkan belum ada laporan terkait kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha terkait rawannya jalur ekspor batu bara Indonesia-Filipina.
"Kementerian ESDM tidak menghentikan ekspor batubara ke Filipina. Hingga saat ini para pengusaha tidak menyampaikan kesulitan terkait hal tersebut," katanya.