Kabar24.com, JAKARTA – Gelombang panas di India menyebabkan ratusan desa kekurangan air dan menewaskan ratusan orang dalam beberapa hari ini.
Menurut pejabat India, jumlah korban tewas akibat cuaca panas sedikitnya 1.826 orang.
Semua rumah sakit diminta memberi layanan darurat kepada warga yang menderita panas bertemperatur tinggi. Otoritas di India melarang semua dokter meninggalkan rumah sakit pada Jumat (22/4/2016).
Mereka juga mendistribusikan air, dan melarang warga keluar rumah.
"Hal yang paling utama adalah mencegah peristiwa ini menjadi masalah yang membahayakan warga dan mengambil langkah pencegahan," kata Charan Singh, Direktur Kesehatan Umum New Delhi. Kota ini dihantam gelombang panas dengan temperatur 45 derajat Celsius.
Menurut pejabat meteorologi India, cuaca panas ini diperkirakan akan berlanjut hingga dua hari ke depan, terutama di negara bagian kawasan selatan, mulai Tamil Nadu di selatan kaki Gunung Himalaya hingga Negara Bagian Himachal Pradesh.
Data yang diperoleh Al Jazeera menyebut, hampir semua korban tewas itu akibat tak tahan dengan hantaman cuaca panas, termasuk mengalami dehidrasi sengatan terik matahari, terutama di bagian selatan Andhra Pradesh dan Telangana.
Di dua negara bagian itu, setidaknya seratus orang tewas pada Kamis, 21 April 2016, dengan temperatur sekitar 43 Celsius.
Kantor berita Press Trust melaporkan, pemerintah India mendistribusikan tanki air untuk kebutuhan lebih dari 4.000 desa dan dusun di pusat Negara Bagian Maharashtra.