Kabar24.com, DENPASAR - Memperingati Hari Raya Kartini, lima peselancar dari dalam dan luar negeri mengenakan kain kebaya saat beraksi di Pantai Kuta, Bali.
Menurut Waode Anggraini, salah satu peselancar, kegiatan ini bukan hal baru karena pada 2010 pernah dilakukan tetapi kemudian vakum.
"Ini salah satu cara kami memperingati Hari Kartini, salah satu hari bagi perempuan di Indonesia," ujarnya seusai selancar di Pantai Kuta pada Kamis (21/4/2016).
Waode mengungkapkan peserta selancar mengenakan baju kebaya tersebut merupakan anggota komunitas Putri Ombak, yakni komunitas peselancar wanita di Bali. Namun, ada satu turis asal Prancis yang ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.
Dia memaparkan ide menggunakan kebaya saat surfing, pada tahun ini merupakan dadakan dan diinformasikan lewat media sosial di kalangan peselancar Putri Ombak. Karena mendadak, kata dia, tidak banyak anggota lantaran ada yang sedang di luar negeri.
Dia menjelaskan menggunakan kebaya, karena pakaian tradisional tersebut merupakan simbol. Menurut dia, meskipun tidak terbiasa menggunakan pakaian tersebut, para peselancar tersebut nampak menikmati. Sayangnya, karena ombak tidak sedang bagus, aksi wanita-wanita itu berjalan kurang sempurna.
"Tidak masalah kalau kebayanya, cuma ombaknya jelek. Peselancar pro saja belum tentu mau kalau ombaknya seperti ini," tutur ibu satu orang putri ini.
