Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hipmi Bali Ajak Anak Muda Jadi Pengusaha

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali terus berupaya untuk meningkatkan anggotanya setiap tahun serta mengajak para anak muda di Bali untuk menjadi pengusaha.
Ilustrasi/Bisnis.com-Feri Kristianto
Ilustrasi/Bisnis.com-Feri Kristianto

Kabar24.com, DENPASAR - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali terus berupaya untuk meningkatkan anggotanya setiap tahun serta mengajak para anak muda di Bali untuk menjadi pengusaha.

“Anggota Hipmi sendiri ada batas usianya dan obsesi kami bukan kuantitas, namun kualitas. Intinya dari networking bisa memberikan kontribusi, oleh karena itu kami terus mengajak anak-anak muda untuk menjadi pengusaha dan bisa bergabung bersama kami,” ujar I G. A. A Inda Trimafo Yudha, Ketua Hipmi Bali, saat ditemui media di Sanur, Kamis (14/4/2016) malam.

Dia menambahkan, hingga saat ini para pengusaha muda yang bergabung bersama Hipmi Bali sudah cukup banyak dan aktif di seluruh Bali.

“Anggota kami semuanya aktif di 9 kabupaten/kota di Bali, hanya saja kami tidak membatasi ruang gerak mereka. Kami juga membantu bersinergi dengan pemerintah dalam menjembatani kepentingan pengusaha muda dengan perbankan baik dari seluruh Bali maupun secara nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bahlil Lahadalia, Ketua Hipmi Indonesia, menuturkan jumlah pengusaha di Indonesia baru 1,5% dari penduduk Indonesia.

“Jika dibandingkan dengan negara lain, Singapura itu 7%, Malaysia itu 5%, Thailand 4,5%, dan Vietnam 3,3%, kita paling rendah. Masalahnya adalah pola pikir anak muda kita lebih ingin jadi karyawan daripada wirausaha,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

Menurutnya, hal tersebut diakibatkan karena rumitnya regulasi yang dirasa belum mengiring pola pikir anak muda menjadi pengusaha. Pihaknya mengharapkan pemerintah bisa membuat suatu kebijakan dan regulasi yang merangsang anak muda menjadi pengusaha.

“Misalkan saja dengan memudahkan syarat untuk meminjam di bank. Di India, Ijazah saja bisa jadi agunan, karena itu kami mendorong agar pembuatan rancangan undang-undang kewirausahaan dipermudah,” imbuhnya.

Dia mengatakan Indonesia masih membutuhkan 1,7 juta pengusaha untuk bisa berada pada batas minimal yakni 2% - 2,5% dari jumlah penduduk.

“Jika ini tidak segera diatasi, maka ke depan Indonesia menjadi lumbung tenaga kerja di negaranya sendiri. Sehingga diharapkan anak muda mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper