Kabar24.com, SEMARANG--Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan akan membangun polder dan sumur retensi di Kota Semarang dan Kota Pekalongan sebagai upaya mengatasi masalah rob.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hampir semua wilayah pantura Jateng mempunyai persoalan kesulitan untuk menanggulangi masalah air laut pasang tersebut. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi bagian dari program prioritas yang mesti dicarikan jalan keluarnya.
Rob tersebut hampir terjadi setiap hari, sehingga menganggu aktivitas warga, serta kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di Kabupaten Tegal, rob juta telah menggerus tambak dan lahan pertanian, sehingga banyak petani dan petambak yang merugi akibat diterjang rob.
"Saya sudah melihat langsung rob di Semarang, pernah meninjau juga rob di Pasirsari Pekalongan. Rumah banyak yang tergenang dan itu sudah berlangsung lama. Maka dari itu, satu area harus ditangani hingga tuntas dan itu direplikasikan di daerah lainnya," ungkap dia seperti dilansir dalam halaman resmi, Selasa (5/4/2016).
Dia melanjutkan Pemkot Pekalongan sudah menyiapkan detail engineering design (DED) pembangunan polder dan pemasangan pompa di sejumlah titik. Pada akhir bulan ini, DED ditargetkan sudah selesai.
Terkait hal itu, dia meminta masing-masing pemerintah daerah dapat berkoordinasi karena terdapat kawasan di sekitar perbatasan antara Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan yang juga menjadi langganan rob.
"Jika eksekutornya kompak, harapannya agar semua dapat diselesaikan. Seperti urusan rob dan infrastruktur. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama," tambahnya.
Bupati Pekalongan Ahmad Antono mengatakan saat ini ketinggian permukaan tanah di wilayah utara sudah sama dengan ketinggian permukaan laut. Masalah rob menjadi hal yang sulit diatasi, khususnya di Kecamatan Wonokerto dan Siwalan yang semakin parah.
Selain rob, Ganjar juga meminta agar seluruh daerah dapat segera menuntaskan pengentasan kemiskinan yang tercatat masih tinggi. Dia meminta setiap pemda dapat melakukan pendataan kembali, sehingga penanganan dapat tepat sasaran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di 15 kabupaten tergolong masih tinggi, di antaranya Kabupaten Brebes sebanyak 20%, dan Kabupaten Pemalang sebanyak 18,44%. Untuk tingkat provinsi, total penduduk miskin di Jawa Tengah pada September 2015 mencapai 13,58% atau setara 4,56 juta jiwa.