Kabar24.com, JAKARTA- Sebanyak 62 penumpang pesawat yang terbang dari Dubai ke Rusia tewas ketika pesawat jatuh pada saat melakukan upaya kedua untuk mendarat di bandar udara Rostov-on-Don pada Sabtu, kata para pejabat Rusia.
Sebelumnya disebutkan pesawat itu mengangkut 61 penumpang dan awak.
Kementerian keadaan darurat Rusia mengatakan pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan murah Flydubai yang bermarkas di Dubai jatuh pada pukul 03:50 (00.30 GMT). Kebanyakan dari mereka adalah orang Rusia.
"Pesawat menabrak tanah dan hancur berkeping-keping," kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan di halaman situsnya seperti dikutip Antara, sabtu 919/3/2016).
Berdasarkan data awal, ada 55 penumpang dan tujuh kru di dalam pesawat. Semuanya tewas.
Sayap pesawat menabrak permukaan tanah pada upaya kedua untuk mendarat, kemudian meledak dan terbakar, kata kementerian keadaan darurat wilayah Rostov dalam sebuah pernyataan.
Gubernur wilayah itu, Vasily Golubev mengatakan cuaca buruk dengan angin kuat yang berhembus di daerah Rostov, menjadi sorotan utama investigasi atas kecelakaan itu, tapi seorang penasihat menteri perhubungan Rusia Zhanna Terekohova mengatakan kesalahan pilot dapat menjadi faktor penyebab jatuhnya pesawat.
Pesawat jatuh di batas pinggir bandar udara, sekitar 250 meter dekat awal landasan pacu.
Gambar buram dari kamera keamanan yang mengawasi bandar udara, yang disiarkan di televisi Rusia, menunjukkan ledakan besar di permukaan tanah, dengan api dan percikan api melompat tinggi ke udara.
Seorang perwakilan kementerian keadaan darurat Rostov mengatakan dalam petemuan bahwa perekam penerbangan belum pulih.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengumpulkan informasi secepat mungkin. Pada saat ini kami memikirkan dan berdoa bagi seluruh penumpang dan kru kami yang berada dalam pesawat terbang," kata maskapai penerbangan Flydubai yang bermarkas di Dubai dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan melakukan segala upaya yang kami bisa untuk membantu mereka yang menjadi korban kecelakaan ini," kata maskapai penerbangan milik pemerintah Dubai itu.
Enam awak adalah bukan warga Rusia, kata kementerian keadaan darurat Rusia dalam sebuah pernyataan di halaman situsnya, tapi tidak mengungkapkan kewarganegaraan dari awak atau penumpang pesawat terbang.
Gubernur Golubev kepada televisi setempat mengatakan ada tujuh anak-anak di dalam pesawat terbang.