Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENLU AS: Semua Pihak di Suriah Agar Hormati Hentikan Permusuhan

Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Ahad (13/3/2016) mendesak semua pihak yang berperang di Suriah agar menghormati kesepakatan bagi dihentikannya permusuhan, sehari sebelum dilanjutkannya pembicaraan perdamaian yang diperantarai PBB di Jenewa.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry./Bisnis
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry./Bisnis

Bisnis.com, PARIS -  Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Minggu (13/3/2016) mendesak semua pihak yang berperang di Suriah agar menghormati kesepakatan bagi dihentikannya permusuhan, sehari sebelum dilanjutkannya pembicaraan perdamaian yang diperantarai PBB di Jenewa.

Kerry mengatakan sebanyak 600 petempur IS telah tewas selama serangan koalisi pimpinan AS tiga pekan belakangan di Suriah, dan menegaskan operasi itu akan ditingkatkan.

Ia mengeluarkan pernyataan tersebut setelah pertemuan mengenai Suriah dengan timpalannya dari Prancis, Jerman, Italia dan Inggris di Paris pada Ahad.

"Semua pihak harus menghormati (kesepakatan) dihentikannya permusuhan, bekerja sama dalam pengiriman bantuan kemanusiaan, dan menghormati proses perundingan untuk mencapai peralihan politik," kata Kerry dalam taklimat bersama timpalannya dari Eropa, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Kerry pada Sabtu mengatakan Washington yakin pertemuan perdamaian yang ditaja PBB bisa dilaksanakan pada Senin meski terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan pemerintah Suriah Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault mengatakan guna "menjamin kredibilitas perundingan (di Jenewa), akses kemanusiaan tanpa hambatan dan gencatan senjata di Suriah harus sepenuhnya dihormati".

Ayrault juga mengatakan pembicaraan Jenewa akan "alot" tapi harus dipusatkan pada "peralihan politik sesungguhnya" di Suriah.

Menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia dan Inggris --bersama Kerry-- juga menyampaikan dukungan penuh mereka buat Pemerintah Persatuan Nasional Libya.

Pada Sabtu Pemerintah Suriah menyatakan Damaskus menolak untuk merundingkan pemilihan presiden dalam perundingan perdamaian yang dijadwalkan dimulai Jenewa pada Senin.

Kubu pemerintah menegaskan posisi Presiden Bashar al-Assad adalah harga mati dan kelompok oposisi tidak akan bisa mengambil alih kekuasaan melalui perundingan perdamaian di Jenewa.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem membenarkan pemerintah akan ikut dalam perundingan perdamaian yang diselenggarakan PBB pekan ini. Namun, dia mengingatkan bahwa upaya itu akan berakhir dengan kegagalan jika kelompok oposisi "masih ingin mengambil alih kekuasaan di Jenewa mengingat mereka telah gagal di medan pertempuran." Sementara itu, posisi kelompok oposisi adalah "pembentukan badan pemerintah peralihan dengan kewenangan eksekutif penuh". Mereka juga menolak bergabung dengan Pemerintah Suriah saat ini.

Ketika menanggapi komentar al-Moualem, kubu dewan oposisi utama menuding Damaskus sedang berusaha menggagalkan perundingan sebelum proses tersebut dimulai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/XINHUA-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper