Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medan Panen Padi Varietas Baru

Untuk mendukung program swasembada pangan, maka Pemerintah Kota Medan bersama TNI berhasil melakukan panen perdana dengan padi varietas Deplot Kartika I-82 berpola tanam jajar legowo.
Panen Padi. /Bisnis.com
Panen Padi. /Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN--Untuk mendukung program swasembada pangan, maka Pemerintah Kota Medan bersama TNI berhasil melakukan panen perdana dengan padi varietas Deplot Kartika I-82 berpola tanam jajar legowo.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan panen perdana ini lebih kepada peningkatan hasil produksi Kota Medan menuju pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat secara lebih mandiri. Dia berjanji akan mengaktifkan kembali lahan-lahan kosong dengan menggandeng Kodim 02/01BS, guna ditanami padi.

"Kegiatan ini merupakan peningkatan produksi dan produktivitas yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sehingga kedepannya kehidupan yang dapat hidup lebih sejahtera", kata Eldin, Selasa (8/3/2016).

Eldin mengungkapkan untuk merealisasikan swasembada pangan secara nasional,  khususnya di Kota Medan dan daerah-daerah lain maka diperlukan sinergi dengan lembaga lain. Menurutnya, bila Indonesia berhasil swasembada pangan maka martabat dan kemandiri Tanah Air semakin baik di dunia internasional, sehingga kran impor bisa direm.

Dia menekankan agar Bulog dapat mengantisipasi melambungnya harga gabah dan menstabilitas harga di kalangan kelompok petani. Dia juga meminta agar Bulog membeli gabah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

Dalam kesempatan yang sama, Dandim 02/01 BS, Letkol Inf Maulana Ridwan  mengatakan  pihaknya bersama Pemko Medan telah membuat deplot padi seluas sembilan hektar, dan tahap pertama yang dipanen sekitar sehektar. Dia menyebutkan penanaman padi lagi dengan varietas yang sama di lahan seluas empat hektar, dengan umur tanaman masih tiga minggu.

"Deplot padi ini menerapkan pola tanam padi varietas kartika I-82 semi organik. Artinya pola ini banyak menggunakan bahan-bahan organik, baik pada saat semai benih, persiapan lahan dan pada saat pemupukan," kata Maulana.

Maulana mengungkapkan pola tanam baru ini juga berpotensi meningkatkan hasil panen. Untuk mendorong kelompok petani gemar menggunakan pupuk organik dan secara bertahap mengurangi ketergantungan kepada pupuk kimia bersubsidi, Maulana meminta kepada Dinas Pertanian setempat untuk memberikan pelatihan serta pendampingan kepada para kelompok tani.

Menurutnya, pemerintah juga harus secara selektif memfasilitasi alat pengolah sampah organik menjadi pupuk organik untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani. Dia mengatakan peningkatan produksi tanaman  pangan perlu tetap ditingkatkan setiap tahunnya baik dari segi kuantitas maupun kualitas, mengingat dari tahun ke tahun kebutuhan pangan mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penduduk.

Maulana menyarankan hasil panen perdana ini bisa menjadi evaluasi untuk meningkatkan kualitas vairietas kartika I-82. Dia mengungkapkan agar bibit baru yang sudah dikembangkan bisa disalurkan ke kelompok petanin (poktan), sebab hasil tanam varietas baru ini berpotensi dua kali lipat lebih besar daripada padi biasa


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper